Wisata di kawasan Borobudur tidak hanya mengunjungi candi. Jalan-jalan naik VW juga bisa jadi pilihan asyik, kamu juga bakal diantar ke beberapa lokasi menarik di kawasan Borobudur.
Tur menggunakan VW ini memang menjadi salah satu andalan wisata yang bisa diperoleh di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) sekitar Borobudur. Salah satunya ada di Balkondes Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Daftar Tarif Keliling Borobudur Naik VW Kuno
Tarif tur dengan VW kuno ini beragam, tergantung durasi dan destinasi yang dikunjungi. Tiap satu mobil VW itu bisa mengangkut empat penumpang. Berikut tarifnya dari Balkondes Borobudur.
- Short yaitu Rp 400 ribu untuk 2 jam perjalanan desa Borobudur dan berhenti di spot foto, kunjungan ke-2 destinasi atau UMKM Borobudur
- Medium yaitu Rp 550 ribu untuk 3 jam perjalanan desa Borobudur dan berhenti di spot foto, kunjungan ke-3 destinasi atau UMKM Borobudur.
- Long yaitu Rp 750 ribu untuk 5 jam perjalanan desa Borobudur dan berhenti di spot foto, kunjungan ke-4 destinasi atau UMKM Borobudur.
- One day yaitu Rp 1,2 juta untuk 8 jam perjalanan desa Borobudur dan berhenti di spot foto, kunjungan ke 5 destinasi atau UMKM Borobudur.
Wisatawan bisa memilih destinasi yang dikunjungi selama perjalanan, antara lain lokasi industri madu, industri gerabah, bukit Menoreh, bentangan sawah, Svarga Bumi, bahkan bisa juga menikmati sunrise Punthuk Setumbu dan sunrise Enam Langit.
![]() |
Tur VW Borobudur Bisa Bayar Pakai QRIS
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Muhammad Nurohmad Isroi mengatakan Bank Indonesia (BI) ikut mendukung Balkondes di kawasan Borobudur sehingga transaksi wisata seperti tur VW hingga menginap bisa menggunakan QRIS.
"Kami di Pemda sudah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), kemudian Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Salah satunya ini lewat QRIS, kami mendukung langkah BI ini," ujar Nurohmad di Balkondes Borobudur, Kamis (9/12).
Dalam mendukung wisata di Borobudur, BI juga membuka Eduwisata Rupiah. Edukasi tersebut meliputi sosialisasi ke pelaku wisata di sana hingga membuka ruangan dengan alat peraga edukasi rupiah, buku, papan sejarah soal uang hingga bean bag yang bisa digunakan untuk istirahat atau menunggu jemputan VW tur.
"Program eduwisata juga dilakukan melalui kerjasama dengan pelaku wisata untuk memasang stiker pada mobil-mobil wisata yang berisi pesan Edukasi Rupiah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.
Upaya lain juga dilakukan melalui pemanfaatan ruangan yang dilengkapi dengan alat peraga pendukung Edukasi Rupiah sebagai ruang eksplorasi untuk belajar dan menambah pengetahuan tentang rupiah.
"Kegiatan- kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah nilai dan mendukung kegiatan pariwisata di Borobudur melalui penyaluran informasi terkini dan berkualitas, terutama informasi tentang uang Rupiah baik tunai maupun non tunai," jelas Rahmat Dwisaputra.
(dil/ams)