Dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es pagi tadi. Tak hanya di kompleks candi, embun es juga sempat terpantau di area kebun kentang milik warga. Beruntung embun es itu tidak sampai merusak tanaman kentang.
Kepala UPT Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami mengatakan embun yang membeku pagi tadi lebih luas dari sebelumnya. Biasanya embun es hanya terjadi di sekitar kompleks Candi Arjuna, namun pagi tadi sampai ke area kebun kentang.
"Tadi ada petani kentang yang langsung mengecek ke kebun dan ternyata memang embun di kebun sudah membeku juga tadi pagi," kata Sri Utami saat dihubungi detikJateng, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan embun es yang biasa disebut bun upas oleh warga Dieng itu tidak sampai merusak tanaman.
"Dari informasi petani tadi tidak berdampak pada tanaman. Katanya kalau pertama kena, tanaman masih kuat," ujarnya.
Sri Utami tidak memungkiri jika fenomena embun es ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Dieng. Meskipun di sisi lain fenomena embun es dikhawatirkan oleh petani setempat karena imbasnya bisa menyebabkan tanaman kentang layu dan mati.
"Embun es ini memang jadi daya tarik wisatawan, banyak yang ke sini karena penasaran. Tetapi sebenarnya ini bisa merusak tanaman kentang kalau jangkauan embun es luas. Seringnya hanya sekitar kompleks Candi Arjuna," ujarnya.
Dia menambahkan sebagian petani melakukan pencegahan seperti memasang jaring di atas tanaman kentang atau menyiram tanaman kentang di pagi hari. Tujuannya agar embun di tanaman kentang tidak membeku.
"Sebagian petani ada yang memasang jaring di atas tanaman atau menyiram tanaman kentang di pagi hari. Supaya embun tidak sampai membeku," pungkas Sri Utami.
(dil/ams)