Ada Rest Area Keren di Nglindur Gunungkidul, Tak Kalah dengan Jalan Tol

Ada Rest Area Keren di Nglindur Gunungkidul, Tak Kalah dengan Jalan Tol

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 26 Jun 2023 21:47 WIB
Rest area di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kalurahan Nglindur, Gunungkidul. Foto diunggah Senin (26/6/2023).
Rest area di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kalurahan Nglindur, Gunungkidul. Foto diunggah Senin (26/6/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Gunungkidul -

Kalurahan Nglindur yang ada di Gunungkidul ini memang memiliki nama unik. Nglindur berarti mengigau dalam bahasa Jawa.

Tak hanya namanya yang unik, kalurahan yang berada di tepi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ini juga memiliki sebuah rest area yang keren. Fasilitas ini tidak kalah dengan rest area yang ada di jalan tol.

Pantauan detikJateng, rest area bernama Swanayasa ini berada di JJLS yang membelah Nglindur. Rest area tersebut juga memiliki arsitektur yang unik sehingga menarik perhatian pengendara yang melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki rest area tersebut, pengunjung langsung dimanjakan dengan bangunan unik beratap segitiga yang cukup besar. Selanjutnya, beberapa stand makanan hingga oleh-oleh tampak berjejer rapi di rest area tersebut.

"Rest area itu mulai dibangun akhir 2021 dan beroperasi Maret 2023, bulan puasa terakhir sudah beroperasi, itu permintaan dari Kementerian PUPR," kata Lurah Nglindur Muhammad Hanan Amshori saat ditemui detikJateng di Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, Kamis (22/6/2023).

ADVERTISEMENT

Hanan melanjutkan, lokasi rest area tersebut tepatnya berada di ruas Jeruk Wudel-Baran-Duwet, Girisubo, Gunungkidul dengan luas lahan 7.340 m2.

"Iya katanya dari Kementerian PUPR itu satu-satunya rest area yang konsepnya seperti di jalan tol," ujarnya.

Rest area di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kalurahan Nglindur, Gunungkidul. Foto diunggah Senin (26/6/2023).Rest area di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kalurahan Nglindur, Gunungkidul. Foto diunggah Senin (26/6/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Meski pembangunan rest area itu dari Kementerian PUPR, Hanan menyebut PUPR menyerahkan pengelolaannya ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Pengelolaannya diserahkan ke BUMDes oleh Pak Menteri langsung, tapi secara tertulis atau formil belum ada," ucapnya.

Hal itu, kata Hanan, berdampak positif bagi perekonomian warga Nglindur. Pasalnya para penjual kuliner dan oleh-oleh di rest area semuanya warga Nglindur.

"Saat ini ada 19 lapak yang diperuntukkan untuk kuliner, kerajinan dan oleh-oleh. Nah, di oleh-oleh UMKM bisa andil di situ, kalau untuk kuliner yang jualan dari warga Nglindur semua karena kita tidak mau jadi penonton saja," ucapnya.

"Dan alhamdulillah karena penjual kuliner dan oleh-oleh warga Nglindur semua membuat perekonomian di wilayah Nglindur meningkat," lanjut Hanan.

Sementara itu, salah satu penjual makanan di rest area Swanayasa Ali Sutrisno (40) mengaku setiap hari selalu ada pengunjung yang mampir ke tempatnya. Warga Pedukuhan Nglindur Wetan ini mengaku paling banyak yang datang dari Jawa Tengah.

"Semakin hari semakin bagus. Di sini untuk tempat istirahat wisatawan dari Praci, Wonogiri, pokoknya pelat AD. Kalau paling ramai Sabtu dan Minggu," ucapnya.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads