Candi Plaosan yang berada di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten tidak hanya dikenal sebagai peninggalan sejarah. Tempat ini sekarang juga populer untuk digunakan sebagai venue foto prewedding.
Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, Wardiyah mengatakan banyak pasangan calon pengantin yang berfoto di tempat itu.
"Banyak sekali, saya tidak bisa rata-rata. Kadang-kadang pas weekend ramai banget, sehari kadang lima (pasangan)," kata Wardiyah saat ditemui, Jumat (2/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pengunjung yang melakukan foto prewedding berasal dari berbagai daerah, baik Daerah Istimewa Yogyakarta maupun kota lain di Jawa Tengah.
"Ada yang dari Yogyakarta, sekitar Jawa Tengah, bahkan dari Jakarta. Ya mungkin karena candi Plaosan sudah cukup terkenal untuk prewedding," jelas Wardiyah.
Menurut Wardiyah, candi Plaosan merupakan candi Buddha. Di kompleks candi tersebut ada dua candi induk.
![]() |
"Ada dua candi induk, ada ada deret candi Perwara, ada satu deret stupa Perwara, ada mandapa di Utara. Seingat saya Perwara dan stupa Perwara ada 326 jumlahnya," papar Wardiyah.
Menurut Wardiyah untuk melakukan foto prewedding, masyarakat cukup meminta izin ke kepala balai. Tidak ada biaya untuk izin itu, pemohon hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp 10 ribu per orang.
Pantauan detikJateng di lokasi candi Plaosan, sejak pukul 09.00 WIB beberapa pasangan calon pengantin berdatangan. Mereka datang dengan kru dan sudah mengenakan pakaian pengantin.
Setelah mengurus ijin di loket pintu masuk, rombongan masuk ke kompleks candi. Mereka berfoto di halaman maupun di sudut-sudut candi.
![]() |
Rizky, calon pengantin dari Jakarta menyatakan sengaja mengambil prewedding di candi Plaosan. Tujuannya untuk ikut melestarikan sejarah dan cagar budaya.
"Pertama saya kan asli Jawa. Jadi ya ingin melestarikan cagar budaya. Asyik juga karena klasik. Tapi untuk pengurusan izin dari fotografer semua," kata Rizky.
(ahr/ahr)