3 Kuintal Ketupat Ludes Diserbu Warga saat Grebeg di Bukit Sidoguro Klaten

3 Kuintal Ketupat Ludes Diserbu Warga saat Grebeg di Bukit Sidoguro Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 29 Apr 2023 11:38 WIB
Warga berebut gunungan ketupat di acara puncak syawalan Idul Fitri 1444 H Bukit Sidoguro, Klaten, Sabtu (29/4/2023).
Warga berebut gunungan ketupat di acara puncak syawalan Idul Fitri 1444 H Bukit Sidoguro, Klaten, Sabtu (29/4/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten - Sebanyak 27 gunungan ketupat di acara puncak Syawalan di Bukit Sidoguro, Klaten, ludes diserbu warga. Hanya dalam waktu sekitar 10 menit gunungan ketupat habis diperebutkan warga yang datang.

Pengamatan detikJateng di lokasi, Sabtu (29/4/2023), 27 gunungan ketupat tersebut diarak dari pintu masuk objek wisata Bukit Sidoguro pukul 08.30 WIB. Gunungan berisi ketupat dan hasil bumi hingga voucer belanja.

Sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan pengarak yang diiringi hadrah dan selawatan sampai di tengah bukit. Warga yang sudah berkumpul di lokasi semakin menyemut.

Saat acara sambutan oleh Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, warga mulai merangsek maju ke depan panggung. Di akhir sambutan warga yang jumlahnya ratusan langsung memperebutkan gunungan.

Warga lainnya pun langsung menyerbu gunungan di lokasi lain di samping panggung. Berdesakan dan bersenggolan tak terhindarkan sehingga polisi, TNI, dan Satpol PP harus bekerja keras mengendalikan.

Selain ketupat yang berada di gunungan, warga juga menyerbu ketupat yang dibawa rombongan pengarak. Meskipun riuh, acara berjalan dengan aman tidak ada insiden.

Warga berebut gunungan ketupat di acara puncak syawalan Idul Fitri 1444 H Bukit Sidoguro, Klaten, Sabtu (29/4/2023).Warga berebut gunungan ketupat di acara puncak syawalan Idul Fitri 1444 H Bukit Sidoguro, Klaten, Sabtu (29/4/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Usai berebut ketupat, warga ada yang pulang atau menyusul warga lain yang naik ke puncak bukit untuk berwisata. Mereka menikmati kawasan Rawa Jombor dan perbukitan selatan dari puncak bukit di utara rawa tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Sri Nugroho mengatakan jumlah ketupat ada 1.000 bungkus. Bobotnya mencapai sekitar 3 kuintal.

"Total sekitar 3 kuintal karena jumlahnya 1.000 ketupat. Makna Kupatan ini kan ngaku lepat atau mengakui salah sehingga saling memaafkan, ngapura ing ngapura, setelah puasa Ramadan kita suci kembali," kata Nugroho kepada wartawan di lokasi.

Tradisi syawalan tersebut digelar sepekan setelah Idul Fitri dan antusias masyarakat sangat tinggi.

"Antusias warga luar biasa, namanya masyarakat banyak, acara bisa berbeda dengan rencana. Apalagi sudah tiga tahun tidak ada syawalan karena pandemi," ujarnya.

Vinkan, seorang warga mengatakan ikut berebut ketupat untuk dibawa pulang. Ketupat nantinya akan dimakan bersama keluarga.

"Dapat lima atau berapa tadi sama ada uangnya Rp 5.000. Nanti dibawa pulang untuk dimakan bersama, berkahnya ya senang dapat ketupat karena sudah lama tidak ada acara ini," kata Vinkan kepada wartawan di lokasi.


(rih/rih)


Hide Ads