Melihat Sendang Keramat Kalimah Toyyibah Ungaran, Airnya Dipercaya Berkhasiat

Melihat Sendang Keramat Kalimah Toyyibah Ungaran, Airnya Dipercaya Berkhasiat

Ria Aldila Putri - detikJateng
Minggu, 29 Jan 2023 19:31 WIB
Sendang Kalimah Toyyibah Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (26/1/2023).
Sendang Kalimah Toyyibah Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (26/1/2023). (Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng)
Kabupaten Semarang -

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terkenal dengan wisata religi Sendang Keramat Kalimah Toyyibah Hasan Munadi atau Sendang Nyatyono. Konon air di sendang ini dipercaya memiliki khasiat hingga ramai didatangi peziarah.

Sendang Kalimah Toyyibah terletak di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Sendang ini menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin berwisata sekaligus berziarah.

Sendang ini juga menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Kabupaten Semarang, khususnya Desa Nyatyono yang dilakukan oleh Waliyullah Hasan Munadi, dan putranya Waliyullah Hasan Dipuro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perawat Sendang Nyatnyono, Mbah Ahmaji mengatakan ratusan hingga ribuan peziarah mendatangi tempat ini. Tak hanya warga sekitar, peziarah yang datang disebutnya berasal dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.

"Setiap hari ratusan bahkan ribuan orang datang ke sini. Dari seluruh Indonesia, luar negeri juga ada dari Malaysia, Singapura sama Taiwan," ujar Mbah Ahmaji di lokasi, Kamis (26/1/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, sendang ini mulai dimanfaatkan keberadaannya sejak tahun 1980-an. Saat itu warga desa juga berniat merenovasi Masjid Subulussalam peninggalan Syekh Hasan Munadi.

Masjid Subulussalam dan sendang Nyatyono memang tak bisa dipisahkan dari sosok penyebar Islam di tanah Semarang, Hasan Munadi. Bahkan asal usul nama Nyatyono juga merupakan bagian dari syiar Islam yang mereka lalukan.

"Sendang ini mulai dikembangkan dari tahun 1986, dikembangkan bersamaan dengan renovasi masjid peninggalan Syekh Hasan Munadi. Airnya tidak pernah kering meskipun musim kemarau," jelasnya.

Menariknya, konon air di sendang ini dipercaya memberikan karomah atau khasiat khusus. Mulai dari kesehatan, rezeki, maupun ketenangan batin atau spiritual.

Maka, setiap hari ada ratusan peziarah yang rela mandi atau sekedar berwudhu untuk membersihkan diri mereka. Para peziarah juga bebas membawa pulang air tersebut menggunakan botol atau jerigen.

"Peziarah di sini diizinkan untuk mandi atau bahasanya sesuci, biasanya mandi untuk taubat dan sebagainya. Air karomah ini dipercaya membawa kebaikan atau dapat mengabulkan hajat seseorang, bisa juga untuk pengobatan. Tapi kembali lagi, semua karena Gusti Allah," imbuhnya.

Meski begitu, terdapat aturan bagi peziarah. Antara lain, wanita yang sedang datang bulan tidak diizinkan mandi di Sendang. Peziarah juga tidak diperbolehkan mandi dengan telanjang, dan diimbau tetap menjaga sikap dan aturan.

"Kalau di sini memang ada beberapa aturan, wanita sedang haid tidak boleh mandi, tidak boleh memakai perhiasan yang mencolok, tidak boleh mandi telanjang," tegasnya.

Walaupun sarat dengan nuansa islami, sendang Nyatnyono sebenarnya terbuka untuk umum. Peziarah yang datang juga tidak dikenakan tarif masuk atau pengambilan air.




(aku/aku)


Hide Ads