.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut banyak wisatawan yang mencari water park dan salmon mentai saat berkunjung ke Jogja. Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun menanggapi hal tersebut.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, Sandiaga menyebut data yang ia miliki menunjukkan banyak wisatawan menginginkan water park saat berkunjung ke Jogja.
"Kami kira mereka akan mencari keindahan alam, budaya, atau candi, tapi teknologi dan data menunjukkan bahwa mereka menginginkan water park," ujar Sandiaga menggunakan bahasa Inggris dalam cuplikan video yang diunggah pada Sabtu (14/1) itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami membimbing industri untuk berinvestasi di water park," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Sandiaga, data juga menunjukkan ada banyak wisatawan yang menginginkan kuliner sushi, khususnya salmon mentai di Jogja.
"Di bidang kuliner, ketika Anda di Yogyakarta, kira-kira apa saja permintaan yang belum terpenuhi? Teknologi dan data menunjukkan bahwa turis menginginkan sushi, mereka ingin sushi terutama salmon mentai," ujar Sandi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo mengatakan jika di DIY sudah banyak water park dengan beragam standar.
"Saya mendengar itu juga di media beliau, saya kira kok kita punya pilihan ya, untuk yang water park punya beberapa ya standarnya nasional maupun ASEAN," ujar Singgih saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Senin (16/1/2022).
"Ada yang standar untuk anak-anak maupun remaja dan sebagainya. Water park itu kita banyak pilihan, ada di Bantul, Sleman, Gunungkidul, Kota Jogja ada," imbuhnya.
Selain itu, Singgih juga mengatakan sudah banyak restoran di DIY yang menyajikan kuliner Sushi. Baik restoran bintang lima hingga kaki lima.
"Kuliner sushi juga banyak pilihan kaki lima restoran bintang punya banyak pilihan," tambah Singgih.
Menurut Singgih, wisatawan yang datang ke DIY itu beragam dengan keinginan yang beragam pula. Maka, Singgih mengatakan hal tersebut perlu disikapi secara bijak.
"Perlu kemudian disikapi wisatawan ini cukup beragam keinginan, travel pattern beragam di luar prediksi kita kadang. Atas keragaman daya tarik dan produk wisata yang kita siapkan itu sebenarnya sangat relevan dengan apa yang dicari wisatawan baik milenial maupun kolonial kita punya semuanya," tutupnya.
(aku/apl)
