Sebanyak 500 peserta mengikuti Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur. Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari khusus bagi umat Buddha laki-laki.
Rangkaian Pabbajja Samanera Sementara ini berlangsung mulai Jumat (15/12) sampai Senin (26/12). Adapun rangkaian dimulai dengan cukur rambut, Jumat (15/12).
Kemudian hari ini pradaksina atau mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Setelah itu dilanjutkan dengan pentahbisan samanera.
Untuk peserta sebanyak 500 orang yang berasal dari seluruh Indonesia dan juga luar negeri. Adapun peserta dari luar negeri seperti dari Amerika, Australia, Denmark, Jerman dan lainnya.
Sedangkan peserta usia paling muda 10 tahun dan paling tua 84 tahun. Mereka ini berlatih meninggalkan kehidupan duniawi dengan menjadi petapa atau calon bhikkhu.
![]() |
Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya mengatakan, Pabbajja Samanera Sementara ini dilangsungkan selama 10 hari. Adapun rangkaian hari ini pradaksina atau memutari Candi Borobudur sebanyak 3 kali.
"Memutari candi 3 kali untuk menghormat Buddha Dharma dan Sangha. Setelah pradaksina menuju ke acara pentahbisan menjadi seorang Pabbajja Samanera Sementara selama 10 hari," kata Agus kepada wartawan di Candi Borobudur, Sabtu (17/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan yang baru pertama kali dilangsungkan di Candi Borobudur. Hal ini salah satunya bertujuan untuk memajukan pariwisata di Indonesia khususnya Candi Borobudur.
"Berdasarkan keputusan presiden dan MoU 4 menteri, kita kerja sama dengan TWC dan Sriwijaya. Hari ini bekerja sama untuk memajukan pariwisata di Indonesia khususnya Candi Borobudur yang memang sebagai ikon dunia sebagai warisan bangsa," tegas Agus.
![]() |
"Kalau Pabbajja Samanera ada Pabbajja yang mungkin bisa satu bulan, kalau sementara ini kita cuma 10 hari dan berlatih seperti pesantren kilat," tuturnya.
Menurut Agus, sebagai umat Buddha harus melatih diri dengan ketenangan melalui meditasi dan pelatihan dharma. Hal tersebut sebagaimana dilaksanakan seorang bhikkhu sangha.
"(rangkaian cukur rambut) Maknanya bahwa kita harus bisa melepas. Jadi kemarin dicukur itu, suatu awal dari melepas diri, kita harus melepas bahwa kita punya mahkota kan rambut dan kita ada alis. Ini suatu hal yang sulit buat seorang seperti kita sebagai cowok punya mahkota dilepas. Lha ini adalah wujud karena dia mau melatih diri dan dia mau mendapatkan yang namanya ketenangan batin," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara, Fatmawati menambahkan, sebanyak 500 orang bisa mengikuti Pabbajja Samanera Sementara.
"Dengan tujuan kami ingin anak-anak kembali lebih meyakini iman mereka, Buddha Dharma dan Sangha. Belajar tentang bakti kepada orangtua, belajar tentang dharma, budi pekerti dan berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia," katanya.
(apl/apl)