Solo Safari Dibuka Januari, Gibran Pastikan Harga Tiket di Bawah Rp 50 Ribu

Solo Safari Dibuka Januari, Gibran Pastikan Harga Tiket di Bawah Rp 50 Ribu

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 16 Des 2022 19:28 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Balai Kota Solo, Kamis (14/12/2022).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Balai Kota Solo, Kamis (14/12/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan harga tiket Solo Safari sebelumnya bernama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) masih akan tetap terjangkau. Dirinya mengungkapkan meski mendapat investor dari Taman Safari, harga tiket kebun binatang di Solo masih di bawah Rp 50 ribu.

"Tiket di bawah Rp 50 ribu, tenang saja. Nanti dulu ya," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (16/12/2022).

Gibran berharap dengan adanya investor baru dari Taman Safari yang mengubah Solo Zoo jadi Solo Safari ini bisa membuat Kota Solo mempunyai kebun binatang bertaraf nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapannya kami punya kebun binatang yang kelas nasional, sekarang disebut Solo Safari," ujarnya.

Suami Selvi Ananda itu juga mengatakan Pemkot Solo terus menambah destinasi wisata baru. Namun, untuk Solo Safari ini sendiri merupakan destinasi lama yang di revitalisasi.

ADVERTISEMENT

"Kita kan selalu nambah destinasi wisata baru. Ini sebenarnya bukan destinasi baru, tapi destinasi lama yang kami revitalisasi," ujarnya.

Terkait target pengunjung, Gibran optimis bisa melebihi target yakni 6 ribu pengunjung. "Ada lah (6 ribu pengunjung), mungkin lebih," ucapnya.

Sebelumnya, Gibran memastikan TSTJ atau yang bakal berganti nama menjadi Solo Safari batal dibuka Desember usai di revitalisasi tahap pertama. Menurutnya, TSTJ baru akan dibuka pada Januari 2023 mendatang.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menyebut hujan menjadi salah satu faktor pengerjaan di Solo Safari harus mundur.

"Jurug mundur 27 Januari, (faktor) hujan tapi kemarin saya udah ke sana itu udah kebentuk semua kok," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (13/12).

Dirinya menjelaskan, ada pembuatan kandang tanpa pagar dan ada pengerukan untuk membuat pulau buatan. Karena tidak bisa dikerjakan dalam kondisi hujan, sehingga ada keterlambatan.

"Nggak itu kan ada kandang-kandang yang kita buat tanpa pagar dengan membuat pulau danaunya itu, itu yang buat lambat," ujarnya.




(apl/ahr)


Hide Ads