Puro Mangkunegaran menjadi salah satu sasaran eksplorasi kerja sama pengembangan wisata Joglosemar untuk mendukung Borobudur sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Berikut panduan lengkap wisata di Puro Mangkunegaran, dari sejarah, fakta unik, hingga jadwal buka dan harga tiketnya.
Sejarah Puro Mangkunegaran
Berdirinya Mangkunegaran ditandai oleh Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said yang disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC. Penandatangan perjanjian di Salatiga itu berlangsung pada 17 Maret 1757.
Dilansir situs resmi Puro Mangkunegaran yang diakses detikJateng pada Selasa (29/11/2022), berdasarkan perjanjian tersebut, Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunungkidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situs puromangkunegaran.com disebutkan, Pendiri Mangkunegaran adalah Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I. Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang posisinya dibawah Kasunanan dan Kasultanan.
Pada tahun 1757-1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Pada September 1946, Mangkunegara VIII menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Namun meletusnya revolusi sosial di Surakarta pada tahun 1945-1946, telah mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya," dikutip dari situs tersebut.
Meski demikian, Mangkunegara dan Puro Mangkunegaran masih tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya. Pemegang tahta Puro Mangkunegaran saat ini ialah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX (1987-sekarang).
Fakta Unik Puro Mangkunegaran
Puro Mangkunegaran dibangun pada 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Ia kemudian disebut sebagai Kanjeng Gusti Pangerang Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.
1. Lantai Marmer Coklat gegara Banjir 1966
Saat masuk ke Pura Mangkunegaran, pengunjung akan melalui Pendopo Ageng. Di sini kamu wajib melepas alas kaki sebelum melangkah di lantai marmer yang diimpor dari Italia.
Menurut penjelasan pemandu, dikutip dari detikTravel, lantai itu awalnya berwarna putih. Karena sempat terendam banjir setinggi 2 meter pada 1966, lantai itu sekarang menjadi kecokelatan. Uniknya, bagian tengah lantai marmer itu ada yang tetap berwarna putih.
2. Koleksi Puro Mangkunegaran di Dalem Ageng
Bagian istana selanjutnya ada Dalem Ageng. Di ruangan ini terdapat sejumlah koleksi, seperti tempat sesaji untuk Dewi Sri, perhiasan, keris, medali, hingga harimau asli yang diawetkan. Tapi ingat, di ruangan ini pengunjung dilarang memotret.
3. Bale Peni Tempat Para Putra Mangkunegaran
Setelah menjelajahi Dalem Ageng, pengunjung akan diantar ke taman Bale Warni, tempat para putri keturunan Mangkunegaran beraktivitas.
Selain Bale Warni juga ada Bale Peni, tempat para putra Mangkunegaran. Bale Peni termasuk area privat yang dilarang dimasuki pengunjung, karena di situlah raja tinggal dan beraktivitas.
4. Kursi Emas Puro Mangkunegaran di Pracimoyoso
Usai dari Bale Warni, kamu bisa mengunjungi Pracimoyoso. Di ruangan tempat keluarga Mangkunegaran berkumpul ini kamu bisa menyaksikan kursi yang berlapis emas.
5. Ukiran Gading Karya Seniman Bali
Di sebelah Pracimoyoso terdapat ruang makan keluarga Mangkunegaran. Di ruangan itu ada sebuah gading gajah dari Thailand yang diukir dengan kisah Ramayana dan Mahabarata. Uniknya, ukiran karya seniman Bali itu dikerjakan selama 20 tahun.
Masih ada sejumlah fakta unik yang bisa kamu temui di Puro Mangkunegaran. Penasaran? Berikut lokasi, jadwal buka, dan harga tiketnya.
Lokasi Puro Mangkunegaran
Puro Mangkunegaran berada di jantung Kota Solo, tepatnya di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo. Untuk ke Puro Mangkunegaran dengan angkutan umum, kamu bisa naik Bus Batik Solo Trans.
Jadwal Buka Puro Mangkunegaran
Dikutip dari akun Instagram resminya, @puromangkunegaran, Puro Mangkunegaran buka tiap hari Senin (selain Senin Wage), Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu, dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Puro Mangkunegaran tutup pada hari libur nasional atau tanggal merah.
Harga Tiket Puro Mangkunegaran
Harga tiket wisata Puro Mangkunegaran ada dua jenis, yaitu untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
- Tiket Wisatawan Domestik: Rp 20.000.
- Tiket Wisatawan Mancanegara: Rp 40.000.
(dil/aku)