Jogja Air Sport Club (JASC) menggelar olahraga kitesurfing exhibition di Laguna Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul. Kegiatan yang digelar bersama Lombok Kitesurfing itu bertujuan untuk menyedot wisatawan asing yang menggemari olahraga ekstrem.
Ketua JASC Arif Effendi menjelaskan, kegiatan berupa pelatihan dan exhibition ini berlangsung mulai hari ini hingga 3 November. Pihaknya mengajak para pemain kitesurfing dari Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk menjadi pelatih.
"Ada 4 pelatih dan satu kru dari Lombok kitesurfing. Untuk peserta dari DIY sementara ada 7 orang dan di Yogyakarta baru pertama kali ada kitesurfing," katanya saat ditemui di Laguna Pantai Depok, Bantul, Selasa (25/10/2022).
Pria yang juga Wakil Ketua Bidang Pariwisata di Kadin DIY ini melanjutkan, kegiatan tersebut untuk menumbuhkan olahraga kitesurfing di DIY, khususnya Bantul. Apalagi, kawasan Pantai Depok sangat potensial menjadi lokasi kompetisi kitesurfing.
"Olahraga kitesurfing tak hanya bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal saja, tapi juga wisatawan luar negeri. Karena banyak dari turis asing yang gemar dengan olahraga ekstrem," ucapnya.
Untuk pesertanya sendiri sebagian besar anggota SAR Parangtritis. Harapannya, anggota SAR yang ikut bisa menjadi pelatih bagi wisatawan yang datang ke Laguna Depok.
"Sehingga kemudian kitesurfing bisa menjadi salah satu daya tarik wisata baru di wilayah DIY," katanya.
"Apalagi, kondisi di Laguna Depok juga mendukung untuk salah satu jenis olahraga air tersebut. Sehingga wisatawan asing bisa tertarik ke Jogja dan bisa menambah length of stay (lama tinggal) di Jogja," lanjut Arif.
Meski berlangsung selama 10 hari, kegiatan tersebut bisa berlangsung jika kondisi alam, khususnya angin, mendukung. Untuk itu, peserta awalnya berlatih kitesurfing di Laguna Depok dan jika sudah mahir baru bisa mempraktikkannya di Pantai Depok.
"Teknisnya gelombang kecil di Laguna Depok, kalau sudah ekspert bisa di laut. Kalau sudah banyak yang pro kan bisa menggelar kompetisi dan itu menyedot wisatawan khususnya wisatawan asing," ujarnya.
Soal olahraga kitesurfing di halaman selanjutnya...
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, salah satu instruktur dari Lombok Kitesurfing, Putra Adi, mengatakan olahraga itu sangat mengandalkan kekuatan angin. Menurutnya minimal angin untuk melakukan kitesurfing 12-15 knot.
"Kitesurfing itu dari kata kite yakni layang dan dipadukan dengan surfing, ada papan di air. Sehingga gabungan layang-layang, paragliding, dan surfing. Ini termasuk olahraga baru di Indonesia," ujarnya.
![]() |
"Karena itu, selain memberikan pelatihan kegiatan ini juga untuk mencari bibit baru di olahraga kitesurfing," imbuh Adi.
Pasalnya, kawasan Pantai Depok memiliki potensi sebagai lokasi kitesurfing mengingat ada muara sungai yang bisa digunakan sebagai tempat latihan sebelum ke Pantai Depok.
"Laguna Depok sangat potensial untuk kitesurfing. Sebab kondisi angin di kawasan tersebut sangat bagus, serta memiliki tempat yang luas untuk melakukan berbagai manuver kitesurfing," katanya.