Menengok Koleksi Mobil-Lukisan Keluarga Sritex di Museum Tumurun

Menengok Koleksi Mobil-Lukisan Keluarga Sritex di Museum Tumurun

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Minggu, 03 Jul 2022 13:40 WIB
Koleksi Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun yang berada di Solo. Museum milik keluarga pemilik PT Sritex ini banyak dikunjungi kaum muda.
Koleksi Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun yang berada di Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Museum identik dengan kesan tempat yang kuno dan membosankan. Namun Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun yang berada di Solo menyajikan suasana kekinian dan justru banyak dikunjungi anak-anak muda.

Museum ini dibangun Iwan Kurniawan Lukminto, putra pendiri perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Isinya ialah koleksi mobil, lukisan, dan seni tiga dimensi karya seniman-seniman ternama.

Lukisan dan seni tiga dimensi ialah koleksi pribadi Iwan Kurniawan alias Wawan. Kemudian mobil-mobil yang dipajang ialah milik ayahnya, almarhum Lukminto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuk ke dalam museum, Sedulur akan langsung diberi sajian istimewa, yakni karya fenomenal Wedhar Riyadi yang pernah menjadi ikon di Art Jog 2017. Karya 3D bertajuk 'Changing Perspective' ini menggambarkan kondisi manusia yang sudah tidak memiliki privasi setelah munculnya media sosial.

"Orang-orang yang menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram itu bisa dilihat siapapun. Maka digambarkan banyak mata," kata Manajer Museum Tumurun, Vilmala Sari, saat ditemui, Minggu (3/7/2022).

ADVERTISEMENT

Karya fenomenal lainnya ialah lukisan mosaik dari banyak warna, namun membentuk bendera merah-putih dengan gambar kepulauan Indonesia. Lukisan dari Rudi Mantofani ini menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian ada lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci yang dilukis ulang oleh Eddy Susanto di atas meja maupun di kertas. Uniknya, Eddy menggambar dengan teknik menulis.

"Gambar ini ditulis dengan aksara Jawa yang isinya merupakan Jangka Jayabaya atau ramalan Jayabaya mengenai hari akhir. Eddy Susanto menggabungkan The Last Supper dengan Jangka Jayabaya karena sama-sama dibuat pada abad ke-16," ujarnya.

Selain itu, ada tiga mobil milik almarhum Lukminto yang dipajang. Ada Mercedes Benz 280S tahun 1972 dan dua unit mobil bermerek Dodge tahun 1948 dan 1960.

"Nama Tumurun diambil dari istilah turun temurun. Seperti ini kan dari koleksi Pak Lukminto kemudian menurun ke anaknya," ujar dia.

Tak hanya koleksi pribadi keluarga Sritex, Museum Tumurun juga menjadi tempat pameran yang bisa dipakai oleh seniman-seniman. Biasanya, pameran berganti-ganti setiap enam bulan.

"Enam bulan sekali dipakai exhibition berganti-ganti dari modern art dan contemporary art. Kalau yang koleksi pribadi ini akan dirotasi tiga bulan sekali," ujar dia.

Koleksi Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun yang berada di Solo. Museum milik keluarga pemilik PT Sritex ini banyak dikunjungi kaum muda.Koleksi Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun yang berada di Solo. Museum milik keluarga pemilik PT Sritex ini banyak dikunjungi kaum muda. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng

Tiket gratis

Museum Tumurun berada di Jalan Kebangkitan Nasional nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Laweyan, Solo. Untuk bisa masuk ke dalam Museum Tumurun, Sedulur tak perlu mengeluarkan uang sepersen pun.

Meski begitu, Sedulur harus registrasi terlebih dahulu di www.tumurunmuseum.org untuk memilih hari dan jam. Hanya pengunjung terdaftar yang boleh masuk ke dalam museum.

"Kami buka setiap hari, kecuali Senin. Untuk masuk ke sini, tas harus dititipkan di depan karena khawatir menyenggol karya seni. Tidak boleh membawa makanan dan minuman. Hanya boleh bawa HP," ujar dia.

Menurutnya, museum sengaja digratiskan sebagai bentuk apresiasi terhadap kesenian. Pihaknya berharap masyarakat dapat belajar seni di Museum Tumurun.

"Kami berharap masyarakat bisa belajar seni di sini, melihat karya seni dari seniman papan atas secara langsung di sini. Jadi orang bisa melihat perbedaan gaya, mana karya dari seniman lokal, seniman mancanegara," tutupnya.




(bai/ams)


Hide Ads