Fenomena embun yang membeku hingga menjadi es di dataran tinggi Dieng sering membuat penasaran wisatawan. Namun, embun di Dieng tak selalu membeku meski udara di sana terasa dingin. Bagaimana mengenali tanda-tanda akan adanya embun es di Dieng?
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pengelolaan Wisata Dieng, Sri Utami mengatakan, munculnya embun es di Dieng hanya bisa diprediksi pada satu hari sebelumnya.
Salah satu tanda akan terjadinya embun es pada keesokan harinya, menurut Sri Utami, yaitu ketika cuaca cerah pada sehari sebelumnya, tapi suhu udara terus menurun sejak sore hingga malam.
"Biasanya kalau besok akan muncul embun es, maka hari sebelumnya cerah. Tetapi udaranya terasa dingin. Dan, masuk sore hingga malam suhu udara terus turun," kata Sri Utami saat dihubungi detikJateng, Jumat (1/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuat aplikasi Stasiun Cuaca Dieng Aryadi Darwanto menambahkan, faktor embusan angin di dataran tinggi Dieng juga memengaruhi suhu udara. Biasanya, jika ada embusan angin, maka suhu udara di Dieng menjadi tidak stabil sehingga embun tidak sampai membeku.
"Kalau ada angin, suhu udara menjadi tidak stabil. Seperti hari ini, meski kemarin malam suhunya turun, tetapi karena ada angin pagi hari, embun tidak membeku. Suhu udara hanya turun hingga 2,4 derajat celsius pada pukul 04.00 WIB," paparnya.
Namun jika cuaca cerah dan suhu udara terus turun di malam hari, serta tidak ada angin, Aryadi berujar, ada kemungkinan embun akan membeku.
Menurut Aryadi, embun biasanya mulai membeku sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, embus es itu baru bisa dilihat oleh wisatawan saat hari sudah mulai terang, yaitu sekitar pukul 05.30 WIB.
"Biasanya kalau cuaca cerah dan suhu terus turun perlahan, tenang atau tidak ada angin, itu akan muncul embun es. Biasanya jam 4 pagi (embun) sudah membeku, tapi baru bisa dilihat pukul setengah 6 pagi," pungkas Aryadi.
(dil/sip)