Balai Konservasi Borobudur (BKB) telah menghitung tingkat keausan di Candi Borobudur sejak tahun 1984. Keausan yang paling tampak secara kasat mata terlihat di tangga candi dan relief.
BKB menyebut keausan yang terjadi di bebatuan Candi Borobudur itu turut dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatawan. Semakin banyak jumlah pengunjung yang datang maka akan menyebabkan keausan.
"Kajian kita pernah ngecek karena pada saat itu pintu naik dan turun, timur dan utara. Pintu turun barat itu kan belum lama. Penelitian kita pada tahun 2000 berapa itu, prosentase keausan paling besar memang di dua sisi itu, sisi naik sisi timur dan sisi utara turun," kata Ketua Pokja Pemeliharaan Candi Borobudur, Bramantara, di sela lokakarya penyiapan bahan pembuatan upanat di Balkondes Tuksongo, Selasa (7/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bram menyoroti bagian tangga naik dan turun di Candi Borobudur yang tergerus hingga 5 sentimeter. Area yang paling terlihat yakni di tangga di sisi timur dan utara Candi Borobudur.
"Otomatis bagian itu yang tergerus lebih besar. Ada yang 3-5 sentimeter. Tangga naik atau turun sama," terangnya.
Tak hanya bagian tangga, kerusakan juga terlihat di bagian relief. Pihaknya pun menyoroti pentingnya manajemen pengunjung untuk mengantisipasi kerusakan makin parah.
"Kita ngomongnya sekarang visitor management. Di manapun esensinya, di manapun lokasinya, apalagi yang sudah menjadi world heritage ya pembatasan itu di mana-mana sudah diterapkan," tegasnya.
Simak foto-foto kerusakan di Candi Borobudur di atas...
+++
Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.
Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.
Yuk, ajak juga teman-temanmu!
(ams/dil)