Jadi Lokasi Syuting KKN di Desa Penari, Jembatan Plunyon Ramai Wisatawan

Jadi Lokasi Syuting KKN di Desa Penari, Jembatan Plunyon Ramai Wisatawan

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 18 Mei 2022 15:45 WIB
Jembatan Plunyon, Cangkringan, Sleman, lokasi syuting KKN di Desa Penari, Rabu (18/5/2022).
Jembatan Plunyon, Cangkringan, Sleman, lokasi syuting KKN di Desa Penari, Rabu (18/5/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom
Sleman -

Booming film KKN di Desa Penari membawa berkah untuk destinasi wisata Plunyon Kalikuning, Sleman. Wisatawan pun banyak yang datang karena penasaran dengan salah satu lokasi pengambilan gambar di film itu.

Salah satunya yakni Purnananda (28) warga Banguntapan, Bantul. Dia bersama temannya datang ke Plunyon setelah melihat film KKN di Desa Penari.

"Ya penasaran aja. Kemarin lihat di film itu, jadi mumpung luang ke sini saja," kata Purnananda ditemui di Plunyon, Rabu (18/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku baru kali pertama ini datang ke Plunyon. Menurutnya destinasi wisata ini bisa jadi alternatif selain Kaliadem.

"Ya ini bagi saya baru, bisa lah untuk melepas penat. Udaranya juga segar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Wisatawan lain, Wahyu Ristiani (19) warga Cangkringan sudah pernah mengunjungi tempat itu. Namun mengatakan Plunyon telah banyak berubah. Dulunya, lokasi ini sepi dan belum ada loket penjualan tiket masuk.

"Dulu sering main di sini tapi dulu nggak seperti sekarang ini. Dulu sepi banget dan tidak ada loketnya," kata Wahyu.

Dia pun tertarik ke Plunyon setelah melihat potongan film KKN di Desa Penari. Wahyu tak menyangka Plunyon yang dulunya sepi sekarang menjadi semakin ramai.

"Tertarik lagi ya karena ada (fim) KKN di Desa Penari itu. Semakin ramai sekarang, dulu tempatnya sepi banget. Ya harapannya kalau semakin ramai, kelestarian lingkungan tetap dijaga," ucapnya.

Sementara itu, salah satu pengelola Kalikuning Park, Sargiman mengatakan kunjungan wisatawan mulai meningkat setelah digunakan untuk syuting film KKN di Desa Penari.

"Kalau peningkatannya itu hampir 80 persen," kata Sargiman.




(ahr/ams)


Hide Ads