Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan kerja bakti pembersihan di area situs kawasan cagar budaya (KCB). Situs yang dibersihkan berada di sekitar kawasan Candi Borobudur.
Pada Jumat (7/1) lalu, petugas membersihkan lumut di Candi Borobudur. Kemudian hari ini melakukan kerja bakti di KCB antara lain Situs Dipan, Brongsongan, Samberan, dan Situs Sendang.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati mengatakan pihaknya membudayakan kerja bakti tiap hari Jumat di kawasan cagar budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat dari jumlah teman-teman yang merawat Candi Borobudur, Mendut, Pawon dan KCB jumlahnya kurang memadai dengan luasan. Sehingga kami menggunakan hari Jumat supaya kita empati sama pokja yang lain. Dua minggu yang lalu di Candi Borobudur, kita sudah kerja bakti membersihkan lumut di sana," kata Wiwit kepada detikJateng saat ditemui di Situs Sendang Lanang dan Wadon, kawasan Candi Pawon, Jumat (21/1/2022).
Wiwit mengatakan, kerja bakti di kawasan KCB tersebut akan dibudayakan sebagai Nyitus.
"Ini menunjukkan kebersamaan dan hari Jumat hari nyitus, kita ke situs, jalan-jalan sehat. Hari ini ke KCB, di Dipan, Brongsongan, Samberan, sama Sendang ini," tuturnya.
![]() |
Wiwit menjelaskan keberadaan Sendang ini secara arkeologi terkait dengan keberadaan Candi Pawon. Sekitar ini akan dibuat jalan akses budaya oleh Kementerian PUPR.
"Secara arkeologi terkait dengan keberadaan Candi pawon. Ketika proyek PUPR kita lakukan terlebih dahulu ekskavasi karena tiang pancang ada di situ untuk jembatan. Kita ekskavasi di Sendang Lanang, Sendang Wadon dan ditemukan temuan data arkeologi," ujarnya.
Keberadaan situs ini, kata dia, bisa memberikan informasi kepada publik jika di kawasan ini ditemukan data arkeologi. Hal ini membuktikan jika umat Buddha melakukan prosesi agama dari Candi Mendut, Pawon dan Borobudur.
"Ini sebagai bagian dari informasi kepada publik nanti bahwa di kawasan Borobudur khususnya di sekitar Candi Pawon ditemukan data arkeologi. Ini membuktikan bahwa pada saat itu ketika umat Buddha melakukan prosesi agama dari Mendut, Pawon dan Borobudur itu ya memang terbukti salah satu bukti ada disini. Cuma data arkeologi itu apa, itu memang ada interpretasi, tapi kami juga belum bisa terus menyatakan itu kamar, interpretasinya kan kamar biksu," kata Wiwit.
(rih/aku)