Tim Nasional (Timnas) Indonesia Putri U-16 akan jadi partai pembuka Piala AFF Wanita U-16 2025 saat menjamu Timnas Timor Leste Putri U-16. Kedua tim sudah berada di Solo untuk melakukan persiapan.
Timnas Indonesia menggelar latihan di Stadion UNS, sementara Timnas Timor Leste latihan di Lapangan Kotabarat.
Pelatih Timnas Putri U-16, Timo Scheunemann, terus mengajari taknik dan taktik dalam sepakbola. Para Kartini-kartini muda itu, menjalankan semua instruksi yang diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timo menjelaskan, skuadnya sudah dibentuk dan menjalani latihan intensif selama 6 minggu terakhir. Komposisi timnya ada yang diambil dari U-20 dan pemain baru.
"Kebanyakan dari mereka kecuali yang turun dari U-20, menjadi kesempatan pertama mereka, jadi pengalamannya masih kurang. Saya berharap yang senior bisa mengangkat mental mereka, dan menunjukkan bahwa mereka bisa main," kata Timo kepada awak media di Stadion UNS Solo, Senin (18/8/2025).
Laga pembuka Piala AFF Wanita U-16 2025 akan mempertemukan Indonesia dengan Timor Leste, yang tergabung dalam Grup A. Laga itu akan diselenggarakan di Stadion Manahan Solo pada Rabu (20/8) pukul 19.30 WIB.
![]() |
Dalam laga itu, Timo mengatakan buta kekuatan tim peserta. Sebab, kompetisi kategori umur, kekuatan tim lawan tidak ada yang tahu. Namun dia menyakini kekuatan tim peserta tidak jauh berbeda.
"Kita ingin mengambil peluang dari pertandingan ke pertandingan. Kita tidak bisa menganggap remeh lawan. Kalau tim senior kekuatannya sudah terbaca dari tahun ke tahun perbedaannya tipis, kalau di kelompok umur itu buta lawan, dan kita tidak tahu perkembangannya seperti apa," ucapnya.
Timo membawa 23 pemain pada Piala AFF Wanita U-16 2025. Dia mengatakan, ada dua pemain kuncinya yang masih berusia 12 tahun. Meski demikian, dia mengapresiasi chemistry skuadnya yang semakin kompak.
Dalam pertandingan nanti, dia hanya berharap para pemain bisa mengeluarkan semua kemampuannya, dan melakukan strategi seperti saat latihan.
"Saya harap potensinya keluar semua. Pada saat bertahan, bertahannya secara grup tidak sendiri-sendiri. Menyerang juga harus sama-sama ada yang support. Harapan saya mereka bisa menunjukkan yang terbaik," ujarnya.
Namun dia menyadari, waktu persiapan selama 6 minggu masih sangat kurang. Para pemain mudanya belum memiliki insting dalam sepakbola (otomatisasi), dan harus terus diberikan instruksi.
Namun hal itu normal, karena mereka harus mendapatkan pembinaan jangka panjang, sebelum matang menjadi seorang atlet. Beruntung, PSSI tidak memberikan target apapun pada ajang ini. Tapi Timo dan pemain ingin selalu menang, dan meraih juara.
"Dari (persiapan) 6 minggu itu masih panjang. Untuk otomatisasi sangat kurang, otomatisasi artinya mereka melakukan tanpa dikasih tahu. Mereka ini masih tahapan dikasih tahu, belajar, memahami, dan mereka pintar-pintar," kata dia.
"Otomatisasi, dan apakah mereka bisa mengatasi demam panggung itu saja yang jadi kekhawatiran saya," sambungnya.
Dalam laga pembuka itu, Timo menginformasi dua pemainnya akan absen karena cedera. Namun dia sudah menyiapkan penggantinya.
"Ada yang cedera, Nafeeza dan playmaker kita sayangnya cedera. Semoga di pertandingan kedua bisa main. Untungnya pilihan kita sekarang banyak, kalau dulu susah banget," pungkasnya.
(apu/apu)