PSIS Semarang masih berusaha mencari investor baru yang siap mengelola usai terdegradasi ke Liga 2. Manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu menyiapkan langkah jika belum ada yang tertarik.
Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang (MJS) sebagai perusahaan yang menaungi PSIS, Agung Buwono, menjelaskan pihaknya menunggu sampai pekan ini jika ada proposal investor yang baru. Namun bila nihil, ia bakal mengusulkan kepada pemegang saham supaya digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Saya akan tunggu dan standby di kantor PSIS Jalan Semeru di Mess Pemain untuk menunggu kedatangan serta keseriusan investor yang datang. Kalau memang tidak ada investor baru sampai minggu ini, saya akan melaporkan kondisi perusahaan kepada pemegang saham," ucapnya saat dihubungi detikJateng, Selasa (3/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk selanjutnya minta arahan dan kebijakan dari pemegang saham bagaimana ke depan, karena di RUPS terakhir sebenarnya juga sudah ditawarkan satu per satu pemegang saham untuk mengelola, namun tidak ada pemegang saham yang bersedia," sambung dia.
Diburu Waktu Persiapan Liga 2
Agung melanjutkan pihaknya mengaku kerepotan dalam mencari investor. Apalagi, mereka harus secepatnya memulai persiapan Liga 2.
"Cukup pusing ya karena sampai sekarang belum ada yang bicara secara serius, padahal tim harus segera memulai persiapan untuk Liga 2 musim depan," terangnya.
Diketahui, PSIS terdegradasi dari Liga 1 sejak promosi pada 2018 silam.
Musim ini, PSIS juga menjadi tim dengan jumlah kekalahan terbanyak, yaitu 21 kali. Septian David Maulana dan kawan-kawan hanya mampu meraih enam kemenangan, dan tujuh hasil imbang. Catatan ini menjadi yang paling buruk sejak PSIS tampil di Liga 1 pada 2018 lalu.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi, pun mengaku bertanggung jawab atas hasil buruk yang diraih timnya musim ini. Ia juga meminta maaf atas segala kegaduhan yang mengakibatkan PSIS terdegradasi ke Liga 2.
"Sebagai CEO klub, saya yang bertanggung jawab atas kejadian di musim Liga 1 2024/25," kata Yoyok dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng pada Minggu (25/5).
"Saya meminta maaf karena selama ini banyak situasi dan masalah yang telah membuat gaduh, karena komunikasi yang kurang baik serta krisis keuangan yang dialami oleh PSIS yang menyebabkan adanya gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan, sehingga memengaruhi prestasi PSIS musim ini," sambungnya.
(apu/apl)