Simon Tahamata yang didatangkan sebagai Head of Scouting atau Kepala Pemandu Bakat PSSI, akan segera blusukan untuk mencari talenta baru di seluruh penjuru negeri. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mewanti-wanti agar tak ada pemain titipan di Timnas Indonesia.
Erick menyebut, pihaknya sedang membuat roadmap pencarian bakat yang akan diketuai Om Simon, panggilan akrab Tahamata. Tak hanya di dalam negeri, Om Simon nantinya akan menyisir potensi pemain di luar negeri.
"Kami sedang membentuk roadmap talenta dari Indonesia bagian timur, tengah, dan barat yang diketuai Simon Tahamata. Nanti masing-masing ada tim talent scouting. Mereka tiap bulan akan melaporkan kepada Om Simon hasilnya. Termasuk me-mapping pemain diaspora di Eropa maupun Amerika," kata Erick Thohir sesuai drawing ASEAN U-23 Championship di Jimbaran, Badung, Jumat (30/5/2025), dikutip dari detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick meminta tim pencari bakat untuk bekerja secara profesional. Dia memberi batas tegas terkait pemain titipan.
"Tidak ada pemain titipan, tidak ada scouting titipan. Kalau ada seperti itu, percuma ada Om Simon. Harus profesional, tidak ada bayar-bayar. Kalau ada, saya bubarkan. Begitu juga kalau ada pelatih, saya copot langsung. Ini untuk Merah-Putih, harus transparan dan Indonesia punya regenerasi bagus," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Simon Tahamata sudah resmi diumumkan sebagai kepala pemandu bakat (Head of Scouting) sepakbola nasional. Dalam pengumuman PSSI pada hari Kamis (22/5/2025), disebutkan bahwa penunjukan Simon merupakan bagian dari komitmen federasi dalam memperkuat pondasi pengembangan pemain nasional menuju Piala Dunia 2026 dan seterusnya.
Sosok Simon yang berpengalaman di Ajax dianggap cocok untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan PSSI. Dalam perannya sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon Tahamata akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
Pria berusia 68 tahun itu akan bekerja erat dengan pelatih Patrick Kluivert dan para staf pelatih untuk memastikan keberlanjutan, kualitas serta perkembangan Timnas, dan sepakbola Indonesia.
Simon Tahamata pernah membela Timnas Belanda pada tahun 1979 hingga 1986. Di level klub bersama Ajax, Simon memenangkan 3 kali Liga Belanda, yakni pada 1976/1977, 1978/1979 dan 1979/1980.
Seusai pensiun sebagai pemain, Simon Tahamata meneruskan karier menjadi pelatih academy atau usia muda di Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, dan Al Ahli. Sejak September 2015, selain bertugas di Ajax, Simon Tahamata juga memiliki akademi sepakbola, Simon Tahamata Soccer Academy.
(aku/apu)