Patrick Kluivert mencuat sebagai pengganti Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia usai pakar transfer, Fabrizio Romano memberi bocoran. Terlebih Ketua PSSI Erick Thothir mengungkap pelatih anyar itu berasal dari Belanda.
Meski baru diumumkan pada 12 Januari mendatang, Fabrizio Romano telah menyebut bahwa Kluivert bakal dikontrak selama dua tahun oleh Tim Garuda dengan opsi perpanjangan selama dua tahun.
Dilansir dari detikSepakbola, Kluivert punya pengalaman sangat baik di level atas Eropa sebagai pemain di lini depan. Ia pernah bermain untuk klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, hingga Newcastle United. Dia merupakan striker Belanda di era 1990-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, bagaimana rekam jejak kepelatihannya?
Dia baru memulai karier kepelatihannya usai gantung sepatu pada 2008. Ia lebih banyak berkarier sebagai staff pelatih seperti di Timnas Belanda, Brisbane Roar, AZ Alkmaar, NEC Nejmegen, dan Timnas Kamerun. Sementara jabatan pelatih kepala baru didudukinya bersama Ajax U-19, Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor.
Sebagai mantan penyerang, Kluivert kerap membuat tim asuhannya tampil tajam. Dia juga tercatat memulai karier pelatih sebagai pelatih penyerang.
Klub yang terakhir diasuh Kluivert, Adana Demirspor, mampu bikin 41 gol dari 20 laga bersama Kluivert.
Kemudian, Kluivert juga melatih Timnas Curacao selama dua periode. Pada periode pertamanya, Curacao bisa 17 gol dari delapan pertandingan. Sedangkan di periode kedua tercatat 10 gol dari enam laga.
Twente U-21 juga mesin gol kala diasuh pria kelahiran Amsterdam ini. Tim muda Twente pada rentang 2011-2013 bisa bikin 116 gol dari 46 pertandingan.
Namun, gaya menyerang Kluivert juga kerap bikin lini belakang lowong. Misalnya saat mengasuh Adana dengan klub Turki tersebut kebobolan 29 gol bersama pria 48 tahun ini.
Meski begitu gaya bermain menyerang Kluivert juga kerap kali bikin lini belakang tim yang diasuhnya lowong. Hal inilah yang bikin karier Kluivert sebagai pelatih tak begitu cemerlang. Itu tercermin saat menukangi Adana, klub Turki tersebut kebobolan 29 gol bersama pria 48 tahun ini. Hal itu yang dinilai membuat karier kepelatihan Kluivert tak begitu cemerlang.
(afn/apu)