.webp)
Dua pemain asing PSIS Semarang, Fernandinho dan Taufee Skandari tak akan berseragam biru-biru lagi musim ini. Keduanya telah resmi berpisah dengan tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar bersamaan dengan dibukanya bursa transfer putaran kedua Liga 1 2024/2025 pada hari ini.
Hengkangnya kedua pemain itu juga diwarnai isu keterlambatan gaji pemain, salah satunya yang disuarakan oleh salah satu pemain asing, Fernandinho di media sosial.Menanggapi hal itu, CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan kabar tersebut tidak benar.
"Isu itu tidak benar. Justru manajemen PSIS dan pemain sepakat secara bersama dalam pengakhiran kontrak kerja sama profesional," jawabnya singkat kepada detikJateng, Kamis (19/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya proses pengakhiran kerja sama telah disepakati secara bersama dalam pengakhiran kontrak kerja sama profesional. Keduanya dilepas usai hasil evaluasi selama putaran pertama.
"Kami sama mereka berdua sudah selesai secara kontrak, suratnya juga telah kita tandatangani semua pihak berarti artinya semua pihak telah sepakat dan di kesepakatan juga ada poin-poin yang seharusnya dapat dipahami bersama," terangnya.
Taufee Skandari, gelandang serang asal Afghanistan, dan Fernandinho yang merupakan penggawa asal Brazil, direkrut PSIS pada awal musim ini. Bersama Laskar Mahesa Jenar, Taufee sudah diturunkan dalam tujuh pertandingan.
Sementara Fernandinho bermain lebih banyak, alias sembilan pertandingan. Namun, keduanya sama-sama belum mencatatkan gol bagi tim ibu kota Jawa Tengah tersebut. Fernandinho sendiri telah mengucapkan salam perpisahan yang ia tulis lewat akun Instagram-nya.
"Terima kasih," tulis Fernandinho dalam keterangan yang dilihat detikJateng dari instagram@fernandiinho94.
PSIS sendiri sudah bergerak mencari pengganti keduanya. Salah satunya dengan mendatangkan striker asing, Gustavo Souza. Hanya saja, pemain asal Brazil itu baru bisa bermain pada putaran II atau mulai pekan 18 sebagaimana diumumkan oleh PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator liga melalui surat beberapa waktu lalu.
(apl/afn)
