Pelatih Persis Solo Ong Kim Swee (OKS) mengatakan, timnya sebenarnya mendapatkan banyak kesempatan pada laga itu. Namun karena harus bermain dengan 10 orang karena Ramadhan Sananta dikartu merah, hasil ini tetap disyukuri.
"Kita kehilangan penyerangan (Sananta) pada awal permainan, kemudian kebobolan dari sepakan penalti, termasuk kehilangan satu lagi penyerang (Moussa Sidibe) karena cedera. Namun kita mampu mendapatkan satu poin," kata OKS saat konferensi pers usai laga di Stadion Manahan Solo, Senin (16/12/2024).
"Walaupun kita ingin hasil yang lebih baik, tapi apresiasi harus diberikan kepada pemain mereka bermain dengan 10 orang hampir 80 menit. Bukan saja bertahan, tetapi kita hampir berhasil mencetak gol ataupun menciptakan peluang di babak kedua," sambungnya.
OKS enggan mengomentari performa wasit pada malam ini, karena memberikan timnya kartu merah dan memberikan tim lawan penalti. Termasuk performa Sananta yang mendapatkan kartu merah. Pasalnya ia tak begitu jelas melihat kejadiannya, sehingga dia akan melihat tayangan pertandingan tersebut.
Pelatih asal Malaysia itu mengapresiasi sejumlah pemain mudanya yang menunjukkan performa yang baik, seperti Althaf Alrizky, Rizky Dwi, Rendy Sanjaya, dan Zaenuri. Namun dengan penambahan pemain yang berkualitas, bisa meningkatkan performa pemain mudanya.
"Mereka mampu bermain lebih baik jika kita memiliki pemain yang lebih baik, pemain lokal maupun asing, itu akan membantu pembangunan pemain muda ini," ucapnya.
Kiper Persis Solo Muhammad Riyandi menambahkan, laga ini tidak mudah karena Laskar Sambernyawa bermain dengan 10 pemain. Meski seri, dia menuturkan pemain sudah berjuang.
"Kita tetap bersyukur mendapatkan satu poin, meski sebenarnya kita ingin mendapatkan 3 poin. Tapi pemain sudah bekerja keras, kita tetap bersyukur," kata Riyandi.
Sementara itu, Pelatih PSBS Biak, Emral Abus, mengatakan keunggulan jumlah pemain gagal dimanfaatkan anak asuhnya untuk mencuri 3 poin di Stadion Manahan Solo. Dia sudah mengingatkan pemainnya untuk tetap berjuang, namun skuad Persis Solo bermain disiplin.
"Secara hasil kami sebenarnya kami kecewa, dengan jumlah pemain kita yang lebih karena Sananta kartu merah," kata Emral.
"Saya rasa anak-anak sudah bermain maksimal, sudah menjalankan instruksi apalagi setelah kita ketinggalan 1-0. Kita memainkan sirkulasi bola cepat, maka lawan akan kehabisan tenaga mengatasi itu. Tapi Persis Solo sangat disiplin, mereka melakukan compact defense lalu melakukan counter attack," sambungnya
(apl/apl)