DPP Pasoepati soal Pemasang Spanduk #KaesangOut: Bukan dari Kami

DPP Pasoepati soal Pemasang Spanduk #KaesangOut: Bukan dari Kami

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 08 Nov 2024 20:28 WIB
Spanduk #KaesangOut yang terpasang di Simpang Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Spanduk #KaesangOut yang terpasang di Simpang Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Foto: Dok Istimewa.
Solo -

Spanduk bertulisan #kaesangout bermunculan di sejumlah titik di Kota Solo tepat di hari ulang tahun ke-101 Persis Solo. DPP Pasoepati mengaku tidak tahu siapa pihak yang memasang spanduk tersebut.

"Yang perlu digarisbawahi, spanduk-spanduk #kaesangout bukan dari DPP Pasoepati. Kita tidak tahu dan tidak mengkoordinir soal spanduk yang dipasang. Kita juga tidak tahu itu murni dari suara teman-teman suporter atau siapa yang bikin tagar tersebut," kata Presiden DPP Pasoepati Agus Warshop saat dihubungi detikJateng, Jumat (8/11/2024).

Spanduk itu terpasang antara lain bertuliskan "HUT Persis 101 #KaesangOut", "#KaesangOut 1923", dan "Persis Solo Bukan Partai".

Agus memastikan spanduk-spanduk tersebut bukan dipasang oleh Pasoepati. Keberadaan spanduk-spanduk itu diduga terkait dengan hasil buruk yang didapatkan oleh Persis Solo selama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, hingga pekan ke-10 Liga 1 2024/2025, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu berada di zona degradasi dengan menempati posisi ke-16. Mereka menelan tujuh kali kekalahan, sekali seri, dan dua kali kemenangan dengan koleksi 7 poin.

Meski begitu, Agus mengakui pihaknya mengkritisi kebijakan manajemen tim. Menurutnya, pemilik tim harus segera gerak cepat memperbaiki tim sebelum terlambat.

ADVERTISEMENT

"Saat ini masih belum terlambat untuk owner segera bergerak cepat melakukan pembenahan tim, terutama di manajemen tidak hanya di pelatih. Karena kalau cuma pelatih, tapi di manajemen tim tidak solid percuma juga," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, DPP Pasoepati sendiri membuat karangan bunga bertuliskan protes yang ditunjukkan kepada manajemen Persis Solo. Karangan bunga itu bertulisan "101 TH PERSIS SOLO KAMI RINDU PRESTASI!! BUKAN ZONA DEGRADASI #BANGKITPERSISSOLO #PASOEPATI", "101 TH PERSIS SOLO TIM KEBANGGAAN WARGA SOLO RAYA *SEDANG LARA! #BANGKITPERSISSOLO #PASOEPATI", "101 TH PERSIS SOLO KALAH, KALAH, KALAH MENANG, KALAH, KALAH SERI, MENANG KALAH DAN KALAH LAGI! #BANGKITPERSISSOLO #PASOEPATI".

Agus mengatakan, karangan bunga itu dikirimkan ke Persis Store, Kantor Manajemen Persis Solo, dan Mess Persis Solo.

"Harapannya di 101 tahun ini kita punya prestasi yang lebih di Liga 1, tapi kondisi timnya seperti ini. Jadi harus segera berbenah. Kita inginnya prestasi, bukan masuk zona degradasi," jelasnya.

Hasil minor yang diraih Laskar Sambernyawa membuat manajemen memecat Milomir Seslija sebagai pelatih. Persis menunjuk Yogie Nugraha sebagai Karteker tim, lalu merekrut Hanafing sebagai pelatih saat ini, hingga menunggu pelatih baru datang.

Saat dimintai konfirmasi detikJateng, Manajer Persis Solo, Chairul Basalamah, tidak berkomentar perihal munculnya spanduk protes suporter hingga muncul #KaesangOut. Kepada detikJateng, melalui aplikasi perpesanan, Chairul justru mengirimkan salinan surat pemanggilan Zanadin Faris ke Timnas.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads