Pelatih Timnas Jepang Ngamuk Lagu Kebangsaan Diejek Suporter Bahrain

Pelatih Timnas Jepang Ngamuk Lagu Kebangsaan Diejek Suporter Bahrain

Afif Farhan - detikJateng
Jumat, 13 Sep 2024 21:14 WIB
SAITAMA, JAPAN - SEPTEMBER 05: Wataru Endo #6 of Japan celebrates scoring a goal with his teammates during the 2026 FIFA World Cup Qualifier third round Group C match between China and Japan at Saitama Stadium on September 5, 2024 in Saitama City, Saitama Prefecture, Japan. (Photo by Qin Zhicheng/VCG via Getty Images)
Timnas Jepang. Foto: VCG via Getty Images/VCG
Solo -

Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, mengaku geram dengan kelakuan suporter Bahrain. Moriyasu bahkan secara tegas meminta pendukung Bahrain untuk tak mengejek lagu kebangsaan Jepang.

Dilansir detikSport dari Yahoo, Hajime Moriyasu tidak suka dengan kelakuan suporter Bahrain di stadion. Hal itu lantaran mereka mengejek lagu kebangsaan Jepang yang sedang diputar sebelum laga keduanya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Setiap negara memiliki budaya dan pandangan yang berbeda, saya ingin menerima keberagaman itu," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun saya tidak mau lagi ada ejekan selama lagu kebangsaan. Timnas Bahrain mampu berlaga dengan dewasa, saya harap para suporternya melakukan hal yang sama," lanjutnya.

Diketahui, Timnas Jepang menang 5-0 saat menantang Bahrain di laga kedua Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, pada Selasa (10/9/2024). Namun, kebahagiaannya itu dirusak dengan perlakuan suporter lawan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Hajime Moriyasu turut mengomentari serangan laser kepada para pemainnya. Menurutnya, hal itu bisa sangat membahayakan para pemainnya.

"Ada upaya mengganggu pemain saya dengan laser, itu bisa berbahaya," tutupnya.

Sementara itu diketahui, Jepang meraih hasil sempurna di dua laga Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mereka kini memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 6 poin usai Wataru Endo dkk menang 7-0 atas China dan 5-0 atas Bahrain.

Selanjutnya, Jepang akan menghadapi Arab Saudi dan Australia pada Oktober 2024 mendatang.




(cln/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads