Imbas ditundanya Liga 1 2023/2024 terhitung mulai pekan 31 membuat manajemen PSIS Semarang memilih meliburkan timnya. Penggawa tim berjuluk Mahesa Jenar akan diliburkan sampai 15 April 2024 dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti jadwal Piala Asia U-23 hingga adanya Hari Raya Idul Fitri.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi menuturkan keputusan ini diambil melalui rapat oleh jajaran manajemen dan tim pelatih.
"Jadi manajemen PSIS dan tim pelatih sudah melakukan rapat pada Minggu 31 Maret dan mengambil keputusan akan meliburkan tim hingga 15 April," ujar Yoyok Sukawi dalam keterangan yang diterima detikJateng, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun berpesan kepada seluruh pemain agar menjaga kebugaran selama libur Lebaran ini. Sebab setelahnya, Septian David dan kawan-kawan akan kembali berjuang merebut posisi empat besar musim ini.
"Kami juga menitip pesan kepada seluruh pemain untuk tetap jaga kondisi, jaga pola makan dan latihan pribadi selama libur tersebut," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yoyok mengatakan bahwa PSIS menghormati keputusan PSSI dan PT. LIB untuk menunda sementara kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 karena kepentingan Tim Nasional.
"Kami hormati keputusan tersebut dan kami juga mendoakan supaya Timnas U23 berprestasi karena kami sebagai klub juga sudah berkorban untuk ditundanya kompetisi Liga 1. Kami pun akan melepas beberapa pemain kami ke Timnas U-23 sesuai komitmen kami mendukung Timnas berprestasi," terangnya.
Seperti diketahui, ada tiga pemain PSIS yang akan bergabung dengan skuad Garuda Muda pada Piala Asia U23 2024 ini. Mereka adalah kiper Adi Satryo, Alfeandra Dewangga, dan Haykal Alhafiz.
Sebelumnya, penundaan yang mendadak ini membuat beberapa tim yang akan melakoni laga away pada pekan 31 mengaku merugi. Salah satunya PSIS Semarang yang akan tandang ke Balikpapan menghadapi PSM Makassar di Stadion Batakan pada 3 April mendatang.
Manajemen PSIS mengaku telah memesan sejumlah akomodasi seperti tiket pesawat dan hotel di Balikpapan. Kerugian yang dialami pun sekitar 200 juta rupiah untuk keperluan akomodasi tersebut.
(apu/apl)