Sekitar 30 suporter PSS Sleman terjaring razia oleh petugas kepolisian saat pesta minuman keras (miras) di lingkungan Stadion Manahan Solo, hari ini.
Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, mengatakan sekitar 30 suporter itu diamankan sebelum laga PSS Sleman melawan Persita Tangerang di Stadion Manahan Solo dimulai. Mereka lalu dibawa ke Mapolresta Solo.
"Kami menyita (miras) dan mengamankan kurang lebih 30 orang suporter dari PSS Sleman, saat ini di Polresta Solo. Tujuan kami agar pertandingan ini berjalan tertib, tidak ada gangguan dari oknum yang terpengaruh miras," kata Iwan kepada awak media di Stadion Manahan Solo, Selasa (27/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walhasil, sekitar 30 suporter itu pun gagal menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Sebagai gantinya, mereka mendapat pembinaan di Mapolresta Solo.
"Sudah kami data dan kami ingatkan untuk ke depannya tidak mengulangi perbuatan itu," ucap Iwan.
Setelah dilakukan pembinaan, mereka kemudian akan dipulangkan ke Sleman. Iwan menuturkan, hal ini sudah menjadi kesepakatan dengan koordinator PSS Sleman.
"PSS masih menyisakan beberapa (pertandingan di Stadion Manahan) ke depannya. Ini menjadi pembelajaran ke depan, kami tidak akan mentolerir hal semacam itu. Kalau sudah ada ketentuan yang dilarang tolong dipatuhi," tegas Iwan.
Diberitakan sebelumnya, PSS Sleman akan melakoni empat laga kandangnya di sisa musim ini di Stadion Manahan Solo. Usai melawan Persita Tangerang, tim berjuluk Super Elang Jawa itu menyisakan empat pertandingan di kandang hingga akhir musim ini. Yakni melawan Borneo FC Samarinda, Arema FC, Dewa United FC, dan Persib Bandung.
Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa berharap laga timnya di Stadion Manahan bisa terus berjalan tertib.
"Saya terima kasih dengan Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka) yang mempersilakan PSS Sleman untuk sementara berkandang di solo. Pertandingan pertama hasilnya cukup lumayan, kami mengimbau kepada suporter untuk tertib. Karena bagaimana pun juga, sebagus-bagusnya tim yang kita dukung, kalau kita tidak tertib tidak bagus," kata Gusti Randa, Selasa (27/2).
(dil/apl)