.webp)
Kabar duka menyelimuti keluarga besar PSIS Semarang dan penggemar sepak bola Kota Semarang. Salah satu pelatih terbaik asal Kota Semarang, Edy Paryono tutup usia pada Senin (26/2) dini hari dikarenakan sakit.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi dalam kesempatan ini menyampaikan rasa kehilangan atas meninggalnya sosok pelatih yang memiliki jasa besar untuk Laskar Mahesa Jenar tersebut.
"Hari ini keluarga besar PSIS dan sepak bola Kota Semarang kehilangan sosok penting yang pernah mengantarkan PSIS juara. Selamat jalan coach Edy Paryono, semoga husnul khotimah dan diterima di sisi Allah SWT," tutur Yoyok dalam keterangan yang diterima detikJateng, Senin (26/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, almarhum Edy Paryono sendiri dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Watubelah, Mijen, Semarang.
Bagi pecinta sepak bola Kota Semarang, Edy Paryono bukanlah sosok yang asing. Edy Paryono merupakan pelatih yang pernah mengantarkan PSIS menjuarai Liga Indonesia pada tahun 1999 lalu.
Siapa sangka, dengan bekal skuat yang pas-pasan dan tidak diperhitungkan sebelumnya, PSIS justru tampil menjanjikan.
Hal ini tentu tak lepas dari tangan dingin Edy Paryono saat itu yang mampu menyusun taktik dan strategi serta memaksimalkan potensi pemain yang pada akhirnya mampu mengantarkan tim kebanggaan Kota Lumpia ini ke partai puncak.
Dalam final melawan Persebaya di Stadion Klabat Manado, tim besutannya unggul 1-0 lewat gol tunggal Tugiyo.
Selain PSIS, Edy Paryono juga tercatat pernah menukangi beberapa tim tanah air diantaranya PSIM Yogyakarta, Persik Kediri, Persitema Temanggung, Persab Brebes hingga Kalteng Putra.
Edy Paryono juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia pada era Ivan Kolev di kancah Piala Asia 2007 dan era Peter Withe di piala AFF tahun 2006.
(ahr/apu)
