.webp)
Jalannya laga, kedua tim bermain terbuka sejak peluit babak pertama dibunyikan.
Memasuki menit 8, Uzbekistan mendapat peluang lewat Mirzaev, namun tendangan kapten Uzbekistan itu masih bisa diamankan kiper Mali, Bourama Kone.
Namun setelahnya, timnas Mali lebih mendominasi jalannya pertandingan. Permainan cepat yang diperagakan Mali merepotkan barisan pertahanan Uzbekistan.
Usai cooling break, Mali unggul 1-0 setelah Mamadou Doumbia menjebol gawang Uzbekistan. Skor tersebut berhasil dipertahankan tim besutan Soumaila Coulibaly hingga turun minum.
Usai jeda, Mali masih mendominasi lewat permainan bola-bola pendek. Bahkan, Les Aigles julukan timnas Mali, dua kali memberikan ancaman ke gawang Uzbekistan di awal babak kedua.
Menit 55, kapten Mali, Ibrahim Diarra melakukan pergerakan cepat ke kotak penalti lawan, sayang aksi pemain bernomor 8 itu gagal diakhiri dengan gol usai tendangannya masih menyamping. Begitu juga dengan peluang Angel Martial Tia masih melebar beberapa menit berselang.
Menit 72, Mali menambah keunggulan lewat titik putih. Sebelumnya keputusan penalti diberikan usai wasit melihat tayangan ulang lewat VAR dan menganggap terjadi pelanggaran di kotak penalti.
Mamadou Doumbia yang maju sebagai algojo sukses menaklukan kiper Uzbekistan, Jakhongir Buriev. Skor 2-0 untuk Mali.
Tak berselang lama, gawang Uzbekistan kembali bobol setelah Mali menambah gol lewat Mamadou Doumbia, sekaligus mencatatkan hattrick di laga ini. Sebelumnya, Doumbia sukses memanfaatkan sodoran Ibrahim Kanate dari sisi kiri lapangan.
Tertinggal tiga gol, Uzbekistan coba bermain lebih menyerang. Namun usaha Lazizbek Mirzaev dkk selalu berhenti di lapangan tengah. Anak asuh Jamolidin Rakhmatullaev masih sulit menembus pertahanan Mali yang tampil solid.
Hingga babak kedua berakhir skor 3-0 masih bertahan untuk keunggulan Mali.
(apl/apl)
