Pertandingan saat Persis Solo menjamu PSIS Semarang pada pekan lalu berjalan cukup panas. Gesekan suporter dalam pertandingan yang dijuluki derby Jateng itu terjadi baik di dalam maupun luar stadion.
Hasil pertandingan hingga dampak usai laga itu menjadi berita yang banyak dibaca oleh pembaca detikJateng selama sepekan ini.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (16/9/2023) itu sejatinya tidak boleh dihadiri suporter tim tamu. Namun, kenyataannya suporter PSIS masih bisa menembus penjagaan dan masuk ke stadion.
Panitia pelaksana pertandingan juga tidak habis pikir dengan situasi itu. Mereka tidak tahu pasti celah yang digunakan oleh suporter tamu itu untuk masuk.
Padahal, kehadiran mereka membuat situasi memanas. Para suporter sempat terlibat aksi saling lempar botol di tribun penonton.
"Bisa kita lihat suporter tim tamu juga hadir. Kita sudah memaksimalkan keamanan kemudian ada beberapa kendala akan kita laporkan ke klub juga," kata Panpel Pertandingan, Ginda Ferachtriawan, Sabtu (16/9).
"Kita lihat ada lemparan botol karena memang jumlah teman-teman tim tamu kami perkirakan hampir 1.000 lebih kita tempatkan di sayap selatan. Jumlahnya juga cukup banyak dan akhirnya masuk ke VIP Utara. Sehingga berseberangan langsung dengan teman-teman dari Solo. Mungkin ada sedikit provokasi kemudian terjadi insiden," ujarnya menambahkan.
Situasi itu semakin parah saat PSIS harus menyerah dengan dua gol tanpa balas. Para suporter yang datang ke Solo melampiaskannya di luar stadion.
Di perjalanan pulang ke Semarang, mereka membakar sepeda motor salah satu warga. Padahal, warga tersebut bukan suporter, hanya warga biasa yang sedang keluar rumah untuk membeli makan.
Pada saat itu, rombongan suporter dari Semarang itu sebenarnya sudah dikawal oleh polisi. Namun mereka terlibat konflik dengan kelompok lain dan justru melakukan kekerasan dengan membakar motor milik warga.
Beruntung, pihak PSIS akhirnya bertanggung jawab. Mereka bersedia mengganti kerugian kepada pemilik sepeda motor.
"Intinya sudah klir semua dari keluarga korban atau warga yang melintas, dan pihak korlap PSIS bertanggung jawab, matur nuwun, musyawarah mufakat," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit saat dihubungi detikJateng, Minggu (17/9/2023).
(ahr/dil)