Faesal (28) warga Desa Purwogondo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, tak menyangka motor milik ayahnya akan menjadi korban usai laga Derby Jateng antara Persis Solo melawan PSIS Semarang pada pekan ke-12 Liga 1 2024l3/2024 di Stadion Manahan Solo. Berikut ini kesaksiannya.
Dia yang hanya warga biasa, justru terlibat bentrokan antarsuporter Persis Solo dengan PSIS Semarang yang terjadi di Kartasura, Sukoharjo. Padahal dia tak menyaksikan laga itu di Stadion Manahan.
Suporter tim tamu yang seharusnya tidak datang, bisa masuk ke dalam Stadion Manahan Solo saat laga pada Sabtu (16/9) malam. Psywar melalaui yel-yel antara suporter sudah terjadi sebelum laga dimulai. Pada babak kedua, kedua kubu suporter sempat saling lempar plastik air dan botol di tribun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai di situ, ketegangan juga terjadi usai laga. Kedua kubu suporter terlihat bentrok di Kartasura.
"Saat itu saya mau keluar cari makan. Baru keluar gang, suporter sudah banyak," kata Faesal kepada awak media, Minggu (17/9/2023).
Dia menuturkan, saat itu suporter sudah banyak yang datang dari arah timur ke barat. Sementara ada suporter datang dari arah selatan Tugu Kartasura.
Melihat adanya konvoi dan kericuhan itu, dia sempat berhenti. Ia kemudian menyelamatkan diri.
"Saya berhenti karena ada konvoi banyak sekali, dari Solo ada dari Semarang juga ada. Saya takut karena sudah dikrutuki (saling lempar antar suporter). Sepeda motornya ketinggalan, saya tinggal disana, kemudian dibakar oleh (suporter) Semarang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo mengatakan sejumlah orang masih dilakukan pemeriksaan untuk mendalami kasus ini. Tugiyo menuturkan, pihaknya telah menetapkan tiga orang sebagai saksi.
"Ada saksi tiga yang masih dimintai keterangan," kata Tugiyo saat dihubungi detikJateng, Sabtu (16/9).
(sip/sip)