Pemain berdarah Prancis-Mali ini menjadi andalan lini tengah PSIS Semarang di Liga 1 2023/2024. Dia mengaku senang bisa berkarier di Liga Indonesia. Menurutnya, kompetisi Liga 1 berbeda dengan Liga Malta.
Dialah Boubakary Diarra. Sosoknya cukup tangguh mengisi lini tengah PSIS Semarang. Tak hanya apik dalam bertahan, ia juga cakap saat membantu penyerangan.
Boubakary Diarra kini jadi pemain vital untuk PSIS Semarang. Sejak didatangkan musim ini, posisi Diarra tak tergantikan di lini tengah tim Mahesa Jenar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fisiknya yang kuat membuat Diarra tampak lebih banyak berlari dari rekan-rekannya yang lain. Tidak hanya sering mengamankan area dan mematikan pemain-pemain kunci, dia juga mampu membantu tim saat menyerang.
Meski berposisi pemain tengah, Diarra telah mengoleksi dua gol musim ini. Satu gol dibuat ke gawang Bhayangkara Presisi FC di pekan pertama dan ke gawang Dewa United di pekan kedelapan.
"Bermain di sini (Liga 1 Indonesia) sungguh berbeda dengan di Malta. Di sini lebih baik, suporternya lebih ramai dan timnya sangat bersaing. Saya di sini merasa banyak disupport terutama oleh warga Semarang. Animonya sungguh berbeda," kata Diarra kepada detikJateng, Kamis 17 Agustus 2023.
Diarra mengatakan adaptasinya bersama PSIS juga berjalan dengan baik. Hal itu juga yang turut membantu permainannya.
"Adaptasi dengan tim cukup bagus. Fortes, Lucao dan Vitinho membantu saya dalam berkomunikasi, meskipun saya belum bisa bahasa Inggris. Tapi itu sangat membantu dalam beradaptasi," ungkapnya.
"Saya merasa semua orang juga memberi support dan sejauh ini cukup bagus," lanjutnya.
Diarra pun berambisi membawa PSIS mewujudkan target musim ini yakni masuk empat besar Liga 1 2023/2024.
"Sebagai pemain tentu saya ingin membawa PSIS berprestasi mewujudkan target keempat besar musim ini," pungkasnya.
(dil/dil)