Manajemen PSIS Semarang sudah tidak lagi mengelola stadion Citarum Semarang yang meliputi lapangan dan fasilitas lainnya seperti kantor dan ruko, terhitung sejak kemarin. Hengkangnya PSIS dari Stadion Citarum menuai reaksi beragam, khususnya dari suporter PSIS.
Banyak yang menyayangkan hengkangnya PSIS Semarang dari stadion tersebut sejak Jumat (2/6). Mengingat tim Mahesa Jenar sedang melakukan persiapan menghadapi Liga 1 2023/2024.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan PSIS tetap bisa berlatih di Stadion Citarum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya kami Pemerintah Kota Semarang mendukung penuh PSIS sebagai tim kebanggaan warga Semarang untuk tetap berlatih di Stadion Citarum. Jadi berita yang beredar di media sosial selama ini yang menyebutkan seolah-olah PSIS terusir dari Stadion Citarum tidak benar," kata Fravarta dalam konferensi pers di Balai Kota Semarang, Sabtu (3/6/2023).
Fravarta menjelaskan, pergantian pengelola Stadion Citarum dari manajemen PSIS ke pihak lain dikarenakan kontrak manajemen PSIS untuk mengelola Stadion Citarum berakhir pada 23 April 2023.
"Pemkot Semarang sudah memberikan toleransi waktu penawaran perpanjangan. Karena sampai batas waktu yang telah dijanjikan pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan, maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum," terangnya.
Meski demikian, Fravarta menegaskan PSIS tetap bisa berlatih di Stadion Citarum.
"Intinya dengan pengelolaan Stadion Citarum melalui manajemen yang baru tidak kemudian membuat PSIS terusir. PSIS masih bisa tetap berlatih di sana," tandasnya.
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang hadir dalam konferensi pers juga sempat menyayangkan soal polemik peralihan pengelolaan stadion Citarum Semarang.
"Sebetulnya tidak perlu ramai-ramai, bisa duduk bersama penginnya seperti apa. Kan kita sama-sama membangun Kota Semarang. Dan PSIS adalah klub besar kebanggaan kita yang harus kita dukung," kata Iswar.
(dil/dil)