.webp)
Rencana penggunaan Stadion Manahan untuk Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu membuat stadion di Kota Solo itu harus direnovasi. Dampaknya, Persis Solo harus mencari stadion lain untuk bertanding di musim ini.
Hal itu membuat Wali Kota Solo memberikan julukan baru kepada Persis Solo, yaitu Tim Musafir.
"Mereka kan tim musafir. Kasihan asline ra tau ditonton, ra tau mulih omah (sebenarnya kasihan tak pernah ditonton, tak pernah pulang ke rumah)," kata Gibran Rakabuming saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu stadion yang sering digunakan oleh Persis Solo adalah Stadion Maguwoharjo yang berada di Sleman.
"Kita ubah namanya jadi Maguwo FC," kata Gibran berkelakar.
Pada Kamis (13/4) Persis Solo juga melakoni laga terakhir pada musim ini di Stadion Maguwoharjo. Mereka mampu mengukir kemenangan melawan Persik Kediri yang tak pernah terkalahkan di 9 pertandingan terakhir.
Hal itu membuat Persis Solo kini mengumpulkan 44 poin dan bertengger di peringkat 10 klasemen sementara Liga 1. Peringkat itu masih berpeluang turun jika Arema bisa menang di pertandingan terakhirnya.
Meski tidak bisa bertengger di papan atas, Gibran mengaku cukup puas mengingat pada musim ini Persis Solo sudah bisa merumput di Liga 1.
Da menganggap Persis Solo cukup beruntung meski hanya bisa berada di peringkat 10.
"Beja (beruntung), Tak cuma pelatih, tapi juga mental pemain," ucapnya.
Musim depan, Gibran berharap Persis Solo bisa lebih kompetitif di Liga 1. Sebab, pemain Persis sudah mulai membaik dari awal musim.
"Dengan ritme permainan seperti ini, tahun depan harusnya bisa papan atas. Minimal peringkat 5. Mainnya apik," ujarnya.
(ahr/apl)
