Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyentil kepala daerah yang menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia. Buntutnya Gibran pun mendapat kritik dari netizen.
Buntut dari penolakan kepala daerah itu, Piala Dunia U-20 terancam batal digelar di Indonesia. Salah seorang netizen menyebut Gibran mendapatkan 'panggung' dari suara vokalnya ini.
"ojo ngomong pdip sengojo ngongkon gubernur bali gawe statement tolak piala dunia, ben gibran iso entuk rai super hero," cuit @luck*** seperti dikutip detikJateng lewat akun Twitter @gibran_tweet, Rabu (29/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan itu pun direspons santuy oleh Gibran. Dia menyebut netizen itu kreatif.
"Kreatif lho kowe mas," jawab Gibran singkat.
Cuitan Gibran ini pun menuai beragam respons netizen. Dilihat pukul 10.25 WIB, cuitan itu sudah di-retweet sebanyak 30 kali, dan disukai 318 netizen.
"Yesek banget kalo sampe gagal,,, kita langsung di cap jelek negara lain kasihan mas Gibran dan yang lain team udah kerja keras benerin stadion dan hotel hotel udah merubah konsep, EO EO yang mau buat jualan tenan semua pasti udah siap siap,, ya Allah sabar yaa mas dan team," cuit @deb***.
"wis pindah Solo wae dasdes tastes bismilah aman, Sak dunia ngerti Solo, Semarang, hotel kuebak tukang panganan laris, duit masuk Indonesua jaya! politik itu memang tidak ada kawan abadi. yg ada cuma kepentingan abadi. Yuk pak wali gas!" cuit @qod***.
"Tenang mas, akeh cah nom solo sing dukung koe π€π»," cuit @angg***.
Gibran Jengkel Piala Dunia U-20 Terancam Batal di RI
Sebelumnya, Gibran menyampaikan kekesalannya karena ada penolakan kepala daerah yang membuat Piala Dunia U-20 terancam batal di Indonesia. Gibran kesal karena penolakan itu dilakukan sudah mendekati acara.
"Satu aja, nek dipermasalahke haruse dho protes e ket ndekmben-ndekmben ngopo lagi saiki. Ngopo lagi saiki protes? Kudune ndekmben (kalau dipermasalahkan harusnya protes dari dulu, kenapa baru sekarang? Kenapa baru protes sekarang, harusnya dulu)," kata Gibran dengan nada kesal, Selasa (28/3).
"Nek ora pengin dadi tuan rumah, rasah dadi tuan rumah, protes wae (kalau nggak ingin jadi tuan rumah, nggak usah jadi tuan rumah, protes saja)," imbuh Gibran.
Gibran lalu menguraikan sejumlah kerugian yang harus ditanggung jika Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Salah satunya dialami Persis Solo yang sementara ini sudah memindahkan home base ke Maguwo, Sleman.
"Dampak sudah menyiapkan venue, Persis itu sudah rugi lho memindahkan home base itu nggak murah. Sudah rugi ora iso ditonton, ora iso dodolan tiket (tidak bisa ditonton, tidak bisa jualan tiket). Pengorbanan," kata Gibran.
Kreatif lho kowe mas https://t.co/ErWKISr7w1
β Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) March 28, 2023
Surat Gubernur Bali dan Penolakan Terhadap Timnas Israel
Dilansir detikSepakbola, Gubernur Bali, Wayan Koster jadi salah satu tokoh yang disorot dalam polemik isu penolakan kedatangan Israel dalam Piala Dunia U-20 nanti. Bali yang sedianya akan disiapkan jadi home base Timnas Israel U-20, justru ditolak oleh Wayan Koster.
Padahal pada Januari 2023 lalu, Koster masih menyatakan dukungannya untuk gelaran Piala Dunia U-20. Hal itu disampaikan Koster saat diundang rakor bersama Menpora Zainudin Amali, gubernur, perwakilan bupati, wali kota, kepala dinas Dikpora, penanggung jawab stadion tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023, perwakilan Kementerian PUPR dan PSSI.
"Prinsip kami siap pak (mendukung)," kata Wayan Koster saat itu.
Namun, pada awal Maret Gubernur Bali Wayan Koster berbalik arah. Koster menyurati Kemenpora yang isinya menolak kedatangan Israel ke wilayahnya saat Piala Dunia U-20.
Dalam catatan detikSport, Wayan Koster pernah mengirim surat ke Kemenpora terkait penolakan Timnas Israel datang ke wilayahnya saat ajang Piala Dunia U-20 nanti. Surat yang dikirim pada 14 Maret 2023 itu berjudul 'Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali'.
"Berkenan dengan keikutsertaan Tim dari Negara Israel, Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Israel," tulis Koster dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET dikirimkan pada Selasa (14/3).
"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," sambungnya.