Pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak timnas Israel berbuntut pada dibatalkannya drawing Piala Dunia U-20 yang seyogianya digelar di Bali, 31 Maret 2023. Padahal Januari 2023, Koster masih menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2023.
Dilansir detikSepakbola, Gubernur Bali, Wayan Koster jadi salah satu tokoh yang disorot dalam polemik isu penolakan kedatangan Israel dalam Piala Dunia U-20 nanti. Bali yang sedianya akan disiapkan jadi home base Timnas Israel U-20, justru ditolak oleh Wayan Koster.
Januari Masih Mendukung
Menilik situs resmi Kemenpora, pada 11 Januari 2023 tayang artikel berjudul 'Tindaklanjut Keppres dan Inpres, Menpora Amali Pimpin Rakor dengan Kepala Daerah Tempat Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 '.
Ketika itu Zainudin Amali yang masih jadi Menpora memimpin rapat bersama gubernur, perwakilan bupati, wali kota, Kepala Dinas Dikpora, penanggung jawab stadion tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023, perwakilan Kementerian PUPR dan PSSI.
Amali meneruskan pesan dari Presiden Jokowi untuk menyukseskan ajang Piala Dunia U-20. Para gubernur dan bupati ketika itu menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh. Salah satunya, Gubernur Bali Wayan Koster.
"Prinsip kami siap pak (mendukung)," kata Wayan Koster.
Patut diketahui, ketika Wayan Koster menyatakan siap mendukung, ketika itulah Israel sudah (jauh) meloloskan timnya ke Piala Dunia U-20!
Asal tahu saja, Israel sudah mengunci tiket lolos ke Piala Dunia U-20 saat mereka masuk semifinal Piala Eropa U-19 pada Juni 2022. Setelah itu, mereka sukses ke final tapi kalah dari Inggris.
Maret Menolak
Awal Maret, Gubernur Bali Wayan Koster surati Kemenpora yang isinya tolak kedatangan Israel ke wilayahnya saat Piala Dunia U-20.
Dalam catatan detikSport, Wayan Koster pernah mengirim surat ke Kemenpora terkait penolakan Timnas Israel datang ke wilayahnya saat ajang Piala Dunia U-20 nanti. Surat yang dikirim pada 14 Maret 2023 itu berjudul 'Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali'.
"Berkenan dengan keikutsertaan Tim dari Negara Israel, Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Israel," tulis Koster dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET dikirimkan pada Selasa (14/3).
"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," sambungnya.
(aku/ams)