"Saya tak mau jual-jual kecap sama para voters, yang jelas mereka sudah tahu bagaimana kerja saya. Dan saya sudah buat buku yang akan diserahkan ke voters yakni 7 program saya, silakan dinilai," kata La Nyalla dalam wawancaranya bersama detikSport.
"Pesan saya, yang katanya di-endorse itu sudah dijawab Menpora. Kaesang ikut mendampingi itu biasa-biasa saja, bukan berarti di-endorse pemerintah. Pak Erick kan menjadi panitia pernikahan Mas Kaesang. Kalau hubungan dekat dengan Presiden dan Menteri lain, saya juga yang mendukung kan orang-orang dekat," imbuh La Nyalla, dikutip dari detikSepakbola, Jumat (27/1/2023).
Dalam buku yang disebut La Nyalla itu terdapat 7 program unggulan. Program pertama yaitu Technical Development. LaNyalla menginginkan peningkatan kualitas pemain, pelatih, wasit yang nantinya berujung pada kualitas pertandingan atau kompetisi.
Kedua, Club Empowerment. LaNyalla yang kini menjabat Ketua DPD RI itu menginginkan klub harus tumbuh kuat dan mandiri, mengambil peran dalam peningkatan kualitas sepak bola.
Ketiga, Professional League. Program ini menginginkan liga atau kompetisi lebih profesional dengan mandiri, progressive dan bersaing di level asia.
Keempat, National Team (Indonesia, pemenang). Kelima, Business Development (money follow quality, pengembangan kapasitas bisnis di semua lini sepakbola).
Keenam, Financial Stability. LaNyalla ingin keuangan yang rasional, stabil dan tumbuh, khususnya di level klub. Ketujuh terkait Football Industry. LaNyalla ingin ekosistem yang baik, menjadikan industri sepakbola berkontribusi bagi perekonomian nasional.
"Kita dulu juga dapat FIFA Goal Project karena pembinaan kepada pelatih dan wasit itu jalan semua sampai akhirnya dapat bantuan. Saya tak tahu apakah bantuan itu masih ada," ujar La Nyalla.
Dilansir detikSepakbola, dalam KLB PSSI pada 16 Februari, La Nyalla akan bersaing dengan calon Ketua Umum PSSI lainnya yakni Erick Thohir, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis.
Seperti diketahui, Erick digadang-gadang menjadi lawan kuat La Nyalla. Hal tersebut tak lepas dari rumor mantan Presiden Inter Milan itu direstui Presiden Indonesia, Joko Widodo.
(dil/sip)