Pertandingan menegangkan antara PSIS Semarang vs Bhayangkara FC berakhir dengan adu penalti. PSIS unggul 9-8 setelah tendangan Putu Gede dari Bhayangkara FC digagalkan kiper PSIS Ray Redondo.
Babak perempat final Piala Presiden 2022 digelar di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/7/2022) sore. Dua tim aktif melakukan serangan dan gol pertama dicetak oleh Wawan Febrianto membawa PSIS unggul 1-0 di babak pertama.
Bhayangkara membalas ketinggalan di babak kedua dengan sontekan dari Youssef Ezzejari di mulut gawang PSIS yang membuat skor menjadi seimbang 1-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak peluang tercipta dari kedua tim selama pertandingan. Babak kedua mendapatkan perpanjangan waktu 6 menit, namun kedua baik PSIS maupun Bhayangkara tidak bisa menambah skor sehingga dilakukan adu penalti.
Pada adu penalti, pemain Bhayangkara, Anderson Salles gagal menjebol gawang PSIS. Kemudian giliran tendangan Jonathan Cantillana yang berhasil ditangkis kiper Bhayangkara, Awan Setho. Penalti terus bergulir hingga tendangan Putu Gede berhasil ditangkis kiper PSIS, Ray Redondo sehingga skor menjadi 9-8 untuk PSIS.
Dengan hasil tersebut maka Laskar Mahesa Jenar akan melawan Arema FC di semifinal. Singo Edan ke babak empat besar setelah menyingkirkan Barito Putera, juga lewat adu penalti, di perempat final.
"Terimakasih untuk para pemain. Salah satu pertandingan yang sangat sulit karena Bhayangkara bermain bagus. Namun kita punya mentalitas yang lebih bagus jadi bisa maju ke babak semifinal," kata pelatih PSIS, Sergio Alexandre usai pertandingan di stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/7/2022).
"Sangat senang karena Bhayangkara termasuk tim hebat, tapi kita bisa fight sampai akhir meski tadi lewat penalti. Selamat kepada semua pemain yang sudah berjuang hingga akhir pertandingan," imbuhnya.
Sementara itu pelatih Bhayangkara FC, Widodo Cahyono mengucapkan selamat kepada PSIS Semarang. Ia menilai pertandingan berjalan baik meski kalah di adu penalti.
"Selamat buat PSIS yang memenangkan adu penalti malam hari ini. Saya melihat ini hasil yang sehat," kata Widodo.
"Penalti itu mental, salah satu pemain saya tidak bisa memasukkan dan bisa ditangkap, saya kira itu tidak terlalu mengkhawatirkan terhadap tim ini, tim ini sudah berjuang keras dari awal sampai akhir pertandingan," imbuhnya.
(ahr/ahr)