Pengamat politik dari Universitas Diponegoro menyebut salah satu kunci kemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024 adalah 'Jokowi Effect'. Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) diketahui memang telah melakukan endorse terhadap pasangan tersebut.
Saat ditemui, Jokowi tidak sepakat dengan pandangan tersebut. Dia menyebut faktor dari paslon tersebut justru lebih dominan.
"Ya itu kan karena calonnya, bukan karena saya, saya bisa ngapain, saya nggak ngapa-ngapain," kata Jokowi, Selasa (3/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jagoannya bisa menang karena penerimaan di masyarakat baik. Ia kembali menegaskan bahwa kemenangan tersebut bukan karena dirinya.
"Dan karena penerimaan rakyat, penerimaan masyarakat itu baik, saya sekali lagi, saya bisa ngapain, pensiunan," ujarnya.
Menurutnya, tidak semua calon kepala daerah yang bertemu dengan dirinya bisa menang di Pilkada 2024. Diketahui, ada puluhan paslon dari berbagai daerah yang berkunjung ke rumah Jokowi meminta dukungan.
"Tadi saya bilang ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa menang dan bisa kalah. Nggak bisa ke sini langsung menang," tutupnya.
Sebelumnya, hasil quick count atau hitung cepat Pilgub Jawa Tengah Indikator, SMRC, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Charta Politika sudah mencapai 100%. Dari keempat survei tersebut, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Hasil pemilihan ini mengikis predikat Jateng sebagai kandang banteng. Selama 20 tahun terakhir, PDIP selalu berhasil menempatkan jago pilihannya untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman mengatakan mesin partai pengusung Andika-Hendi yaitu PDIP sebenarnya sudah bergerak maksimal. Bahkan, elektabilitas Andika-Hendi sempat naik dengan cepat.
Sejumlah faktor kemudian membuat PDIP akhirnya gagal menempatkan gubernur di Jateng dalam pemilihan ini. Menurut Wahid, Taj Yasin yang merupakan representasi santri juga cukup berpengaruh.
Faktor lain yang cukup dominan adalah Jokowi dan Prabowo effect, hal itu terlihat ketika elektabilitas kedua paslon relatif berimbang sebagaimana hasil survei sejumlah lembaga pada pertengahan hingga akhir Oktober. Namun pada minggu kedua November elektabilitas mulai kembali melebar.
"Show of force dukungan Jokowi melalui pawai bersama Paslon 02 di sejumlah wilayah seperti Purwokerto, Klaten, Blora, Tegal, dan Grobogan memberikan efek positif signifikan," tegasnya.
(ahr/rih)