Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali memetakan tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada 2024 yang rawan banjir. KPU pun menyiapkan skenario jika saat coblosan, wilayah TPS tersebut dilanda banjir.
"Ini tadi kita sudah melakukan investigasi atau pemetaan untuk TPS-TPS yang sekiranya kena banjir," ujar Divisi Sodiklih, Parmas dan SDM, KPU Boyolali, Nyuwardi, Senin (25/11/2024).
Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Boyolali dipetakan rawan banjir. Bahkan, dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (24/11) kemarin, wilayah Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak sempat dilanda banjir. Sungai yang ada tak mampu menampung debit air hujan sehingga meluap, dan masuk ke permukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyuwardi menyatakan KPU juga sudah melakukan pengecekan ke Kismoyoso yang kemarin kebanjiran tersebut. KPU juga koordinasi dengan BPBD Boyolali.
Dia menerangkan KPU sudah menyusun skenario untuk daerah-daerah yan rawan banjir itu. Jika TPS kebanjiran atau tidak bisa diakses pemilih karena jalan menuju TPS tergenang banjir, maka akan direlokasi ke tempat yang aman dan bisa diakses pemilih.
"Tapi tadi sudah koordinasi dengan pihak BPBD, kalau memang kondisi nanti, besok ya, skenarionya kalau memang di situ nanti ada TPS yang sekiranya ketika ada banjir dan ada pemilih yang tidak bisa hadir di situ, nanti cari tempat, direlokasi ke tempat yang bisa diakses. Ini masih pemetaan," jelasnya.
Menurut dia, ada dua TPS di Ngemplak yang berpotensi dipindah jika terjadi banjir saat pelaksanaan coblosan Pilkada pada 27 November 2024 lusa. Namun dua TPS tersebut hingga hari ini kondisinya masih aman.
Hujan deras dan membuat sungai meluap hingga masuk ke permukiman penduduk kemarin malam, juga tidak sampai ke lokasi TPS. Pasalnya posisi TPS berada di daerah yang lebih tinggi. Hanya jalan menuju TPS itu yang tergenang.
"Tadi informasinya ada dua TPS, yang kemungkinan kalau nanti ada potensi curah hujannya tinggi, potensinya akan direlokasi. Tapi kondisinya sampai sekarang masih aman, kalau toh hujan kemarin itu nggak sampai ke TPS, karena posisinya masih tinggi. Posisi TPS itu masih tinggi, cuma jalan sekitarnya ada kesulitan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrem yang melanda wilayah Boyolali mengakibatkan terjadinya sejumlah bencana. Dari tanah longsor, hujan deras disertai angin kencang dan banjir.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Suratno, mengatakan hujan deras pada MInggu kemarin mengakibatkan banjir masuk ke rumah warga di Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak. Sungai tak mampu menampung debit air hingga akhirnya meluap dan masuk ke permukiman warga.
"Air sempat surut tapi sekitar pukul 20.00 WIB tadi, kami dapat laporan air naik lagi dan masuk permukiman warga. Saat ini TRC BPBD Boyolali sedang berada di lokasi untuk melakukan asesmen," kata Suratno, Minggu (24/11) malam.
(apu/ams)