Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan Hendrar Prihadi (Hendi), saling berdebat terkait ekonomi hijau di Jawa Tengah. Salah satu yang disinggung yaitu tambang galian C tak berizin di Jateng.
Pembahasan itu terjadi dalam sesi debat kedua yang digelar di MAC Ballroom Semarang. Yasin mendapat kesempatan pertama mengambil undian pertanyaan yang sudah disusun para panelis.
Yasin mendapatkan pertanyaan terkait perubahan iklim dan ekonomi hijau. Dia diminta menjelaskan strategi untuk mengimplementasikan ekonomi hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika bicara ekonomi hijau, pertama harus diketahui, indeks daya saing kita sangat baik 3,89 ini paling tinggi se-provinsi di Jawa. Tentu kami juga berharap pertumbuhan ekonomi itu disusul oleh daya saing yang ada," kata Yasin di lokasi debat, MAC Semarang, Minggu (10/11/2024).
"Maka di sini kami akan memberikan pada investor yang datang ke Jateng, memberikan insentif bagi yang menerapkan ekonomi hijau. Berharap investor menerapkan industri yang ramah lingkungan, dan kami terkait pertumbuhan ekonomi yang ada di Jateng untuk menunjang ekonomi hijau kami akan terapkan di tiap-tiap industri untuk menggunakan energi biogas, energi geotermal, energi surya dan energi hidro," imbuhnya.
Kemudian pasangan Yasin yaitu Calon Gubernur Jateng nomor 02, Ahmad Luthfi, menambahkan soal energi terbarukan. Luthfi memerinci sejumlah program andalannya, salah satunya program eco-pesantren mengubah sampah menjadi energi terbarukan.
"Tidak kalah penting, ada energi terbarukan, di Jateng ada desa mandiri energi. Di mana dari 2.845 desa di Jateng sudah punya kualifikasi energi terbarukan, lha ini merupakan role model yang harus ditingkatkan. Termasuk bagaimana hadir dalam rangka mewujudkan aglomerasi yang berpotensi dalam rangka menggerakkan ekonomi hijau. Misalnya di masing-masing daerah harus menerapkan ekonomi hijau untuk menunjang perkampungan di lingkungan kita," jelas Luthfi.
Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor 01, Hendrar Prihadi atau Hendi, pun menanggapi jawaban paslon nomor urut 02. Hendi mengatakan dari data Bappeda Jateng selama tahun 2020 hingga 2024 mencatat kerugian hampir mencapai Rp 14,9 triliun akibat perubahan iklim dengan faktor paling terdampak pertanian.
Maka menurutnya ekonomi hijau harus memperhatikan penataan lahan dan menegakkan Perda tata ruang. Hendi mengutip data Mabes Polri, 70 sampai 80 persen galian C di Jateng belum berizin.
"Yang di sini saya ketemu Gus Yasin hampir lima tahun, kenapa itu tidak dilakukan upaya menertibkan, hal itu karena berhubungan erat dengan ekonomi hijau. Jadi pandangan saya bagaimana bisa melakukan penegakan Perda tata ruang supaya bagian perkembangan ekonomi hijau berjalan dengan baik," imbuh mantan Wali Kota Semarang itu.
Yasin pun menanggapi Hendi. Dia menegaskan kepada Hendi kalau soal penegakan Perda sudah disinggung Luthfi. Dia juga menyebut ekonomi hijau tidak hanya soal lahan.
"Tadi disampaikan oleh gubernur kami Mas Luthfi, penerapan Perda harus dilakukan. Kami juga akan tindak semua pelanggar Perda. Mas Hendi seharusnya menyimak apa yang disampaikan Mas Luthfi kami," ujar Yasin.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jateng itu juga menegaskan soal ajakan penggunaan panel tenaga surya. Menurutnya, hal itu salah satu bentuk dukungan mewujudkan ekonomi hijau.
"Bukan cuma soal lahan saja, tapi daya saing kita tinggi. Program pemerintah pusat akan bawa ke Jateng guna menerapkan ekonomi hijau yang sudah dilakukan. Kami di Pemerintah Provinsi sudah terapkan mengajak masyarakat Jateng untuk beralih ke tenaga surya, Kantor DPRD Jateng sudah pasang panel surya, pondok pesantren juga kita bantu pasang surya panel, sehingga tambah kecintaan kita kepada lingkungan. Tadi dalam opening saya sampaikan kami punya program ngopeni bumi," tegas Yasin.
(ams/apl)