Debat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pekalongan akan digelar di Kota Semarang pada Sabtu, 9 November 2024. Debat paslon Pilkada Kabupaten Pekalongan ini hanya akan diselenggarakan sekali saja.
Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan, Divisi Hukum dan Pengawasan, Fatkhuddin mengatakan pelaksanaan debat di luar kota tersebut bukan pertama kali dilakukan. Debat Pilkada Kabupaten Pekalongan tahun lalu juga disebut digelar di luar kota.
"Debat Paslon cabup dan cawabup kita gelar di Semarang. Ya, hanya satu kali. Kami sepakati bersama pelaksanaan debat di luar kota. Disambut baik juga semua kalangan," kata Fatkhuddin di KPU Kabupaten Pekalongan, Selasa (29/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai pelaksanaan debat di luar kota bakal lebih kondusif dan aman. Menurutnya, hal itu juga merupakan keinginan dari semua pihak.
"Ya, karena tahun sebelum-sebelumnya pun kami selalu menyelenggarakan di luar kota, dengan harapan kondusivitasnya lebih baik, keamanannya lebih baik. Kemudian, ini memang keinginan dari semua pihak bahwa semuanya ingin menjadikan debat itu bagaimana ajang penyampaian visi-misi paslon berjalan tertib tanpa ada masalah apa pun," tambah Fatkhuddin.
Dia menyampaikan bahwa rencana debat digelar di luar kota sudah diwacanakan sejak jauh hari. Bahkan sebelum pengundian nomor urut yang beberapa waktu lalu sempat ricuh.
Massa Dibatasi
KPU Kabupaten Pekalongan juga membatasi jumlah pendukung yang boleh dibawa masing-masing calon yakni 50 orang. Para paslon juga tak diperkenankan membawa massa lain meskipun hanya menunggu di luar lokasi.
"Kemarin kita sepakati maksimal per paslon itu 50 orang dan tidak diperbolehkan membawa rombongan-rombongan yang lain selain itu, baik itu masuk ke lokasi maupun di luar lokasi, kami tidak perbolehkan," katanya.
Terkait tema debat, akan disampaikan lebih lanjut pada awal November. Sedangkan untuk panelis, telah dipilih 5 orang yang semuanya juga bukan warga Pekalongan.
"Tema besar debatnya apa, nanti akan kita sampaikan di awal November karena kebetulan Divisi Parmas Sosdiklihnya ini masih rakor di luar kota," ungkapnya.
"Kemudian sebagai panelisnya ada 5 orang akademisi. Kita sudah menentukan itu. Alhamdulillah kita sepakati bahwa panelis itu semuanya bukan warga asli Pekalongan. Jadi untuk menghilangkan efek-efek maupun stigma yang negatif," jelasnya.
Perlu diketahui, Pilkada Kabupaten Pekalongan 2024 diikuti oleh dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Paslon nomor urut 1, Fadia Arafiq dan Sukirman. Paslon nomor urut 2, Riswadi dan Imam.
Dalam pengambilan nomor urut Paslon di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan, pada Senin (23/9) lalu, sempat terjadi Kericuhan. Saat itu massa simpatisan kedua kubu saling lempar batu. Kedua kubu kemudian sempat saling lapor sebelum akhirnya mereka sepakat untuk berdamai.
(afn/dil)