Momen pengundian nomor urut Pilkada Kabupaten Pekalongan diwarnai ricuh perang batu. Salah satu simpatisan Paslon 2 Riswadi-Amin, Sukisto (47), mengadukan dirinya menjadi korban pelemparan batu ke polisi.
Akibat terkena batu, Sukisto mengalami luka sobek di kepala dan harus mendapatkan enam jahitan. Sukisto mengadu ke Mapolres Pekalongan didampingi kuasa hukumnya, Imam Maliki, pada Jumat (27/9/2024) sore.
"Ya, Jumat sore kita laporkan peristiwa pelempar batu yang mengenai klien kami ke kantor polisi," kata Imam Maliki saat dimintai konfirmasi detikJateng via telepon, Sabtu (28/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam mengaku sudah mengidentifikasi pelaku pelemparan batu dari rekaman yang viral. Menurutnya, dua pelaku yang terekam dalam video yakni anggota DPRD Pekalongan, Ruben R Prabu Faza yang kini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Peklaongan, dan Muhammad Syafiq.
"Yang dilaporkan ada, inisial R dan MS dan ketiganya salah satu ormas di Kabupaten Pekalongan. Mereka (R dan MS), salah satunya wakil ketua dewan di Kabupaten Pekalongan," kata Imam.
Imam lalu menceritakan peristiwa yang dialami kliennya pada Senin (23/9), sekitar pukul 16.00 WIB lalu.
"Klien kami pada saat itu memang datang rombongan kecil untuk menyaksikan pengambilan nomor urut. Tapi sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi kericuhan," kata Imam.
Peristiwa itu terjadi di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan, tepatnya di jalan Raya Mandurorejo, Kajen, Pekalongan. Dia menyebut Sukisto terkena dua kali lemparan batu.
"Klien kami terkena dua kali lemparan batu. Di atas kepala dan di pipi. Di atas kepala mengakibatkan korban terluka dan terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Kesesi. Sebelumnya lebih dekat rumah sakit Kajen, tapi kondisi saat itu macet, kemudian diarahkan ke Kesesi," ungkapnya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan menjalani 6 jahitan," tambahnya.
Pihaknya juga mengklaim mempunyai bukti-bukti pelaku yang melempar batu. Bukti itu berasal dari rekaman video yang sudah tersebar di sosial media.
"Jadi ini intinya tidak ada hubungan dengan Paslon mana pun. Kami mendampingi klien kami murni karena beliau korban pelemparan batu," ucapnya.
Dia menyebut selain mengadu ke polisi, pihaknya juga bakal mengadukan ulah anggota DPRD R dan MS ke Dewan Kehormatan DPRD Kabupaten Pekalongan. Dia menambahkan sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan polisi pada Jumat (27/9) malam.
"Ada tiga saksi, semalam sudah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi sampai tengah malam. Termasuk, pemicu awal kericuhan yakni aksi pengkeroyokan di depan KPU Pekalongan, dua klien kami lainnya yang tengah naik motor kemudian dikeroyok oleh ormas, ada video juga," ucapnya.
"Rencananya, Kita akan laporkan juga ke Dewan Kehormatan dan Bawaslu Kabupaten Pekalongan," sambung Imam
Konfirmasi Polisi
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso membenarkan telah menerima pengaduan dari simpatisan. Dia menyebut kasus itu kini ditangani Satreskrim Polres Pekalongan.
"Iya betul, kami menerima aduan dari warga terkait korban pelemparan batu, masih didalami Satreskrim," jelas dia.
Respons Terlapor
Saat dimintai konfirmasi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Ruben R Prabu Faza, mengaku salah satu pelempar batu yang viral adalah dirinya. Namun, dia mengaku refleks melakukan pelemparan batu karena berupaya mengamankan Paslon Fadia-Sukirman, yang akan masuk ke KPU.
"Ya, refleks begitu saja. Saya saat itu bertujuan akan mengamankan dan membuka jalan pada Ibu Fadia dan Pak Kirman untuk bisa masuk ke KPU di tengah kerumunan yang ricuh. Saya juga terkena lemparan batu," kata Ruben.
Terkait pelaporan korban yang menyebut dirinya sebagai pelaku, Ruben menyerahkan pada pihak kepolisian.
"Biar polisi yang mendalaminya apakah batu yang saya kembalikan (lempar) itu mengenai korban atau tidak. Saat itu hujan batu terjadi, siapa saja yang melempar saya tidak tahu asal muasalnya," jelas dia.
Ia menambahkan dari pihaknya juga banyak yang menjadi korban terkena lemparan batu. Menurutnya, paslon Fadia-Sukirman juga menjadi sasaran pelemparan bambu.
"Untuk korban pelemparan batu dari kami, hari ini akan melaporkan juga ke Polres Pekalongan. Sebelumnya tim kami melaporkan juga terkiat lemparan bambu ke arah Bu Fadia dan Pak Kirman," ucapnya.
(ams/ams)