Analisis Pakar Undip Pertarungan Sengit Perang Bintang di Pilgub Jateng

Pilkada Jawa Tengah

Kenali Kandidat

Analisis Pakar Undip Pertarungan Sengit Perang Bintang di Pilgub Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 30 Agu 2024 14:07 WIB
Suasana persiapan KPU Jateng jelang pendaftaran bakal paslon untuk pilgub, Selasa (27/8/2024).
Ilustrasi KPU Jateng (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024 dinilai bakal berlangsung sengit. Sebab, ada eks Panglima TNI Andika Perkasa dan eks Kapolda Jateng Ahmad Luhtfi yang bakal berlaga memperebutkan kursi Jateng 1.

Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdurrahman, menilai kedua pasangan calon punya kualitas mumpuni. Selain itu, mereka juga berpengalaman di bidangnya masing-masing.

"Dari aspek kualitas kandidat keempatnya baik Pak Andika, Mas Hendi, Pak Luthfi, Gus Yasin ini kan figur yang punya kualitas rekam jejak dan proses panjang dalam kematangan sebagai bakal calon," kata Wahid saat berbincang dengan detikJateng, Jumat (30/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan Andika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI yang cukup dikenal masyarakat, sedangkan Ahmad Luthfi merupakan mantan Kapolda Jateng yang lama bertugas di Jawa Tengah. Kemudian ada Hendrar Prihadi alias Hendi yang sukses saat menjabat Wali Kota Semarang, sedangkan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin punya pengalaman sebagai Wakil Gubernur Jateng dan punya jaringan santri.

"Track record kelihatan. Mantan Panglima TNI, Kapolda Jateng, Gus Yasin pernah sebagai Wakil Gubernur. Mas Hendi sukses saat jadi Wali Kota. Semua matang," jelasnya.

ADVERTISEMENT
Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di Kantor KPU Jateng, Semarang, Rabu (28/8/2024).Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di Kantor KPU Jateng, Semarang, Rabu (28/8/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Kedua paslon baik Luthfi-Yasin atau Andika-Hendi, menurut Wahid, punya tantangan sendiri. Pasangan Luthfi-Yasin meski diusung koalisi gemuk dari 9 partai yaitu Gerindra, PAN, Golkar, PSI, Demokrat, PPP, PKB, NasDem, PKS, justru bisa menjadi tantangan.

"Mengkonsolidasi partai yang beragam itu tidak mudah apalagi di tingkat kabupaten/kota variasi kerja samanya macam-macam. Ada Golkar kerja sama dengan PDIP dan lainnya. Makanya jadi tantangan Pak Ahmad Luthfi mengkonsolidasi," ujarnya.

Rombongan kader dan simpatisan PDIP antar Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi daftar Pilgub di KPU Jateng, Semarang, Selasa (27/8/2024).Rombongan kader dan simpatisan PDIP antar Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi daftar Pilgub di KPU Jateng, Semarang, Selasa (27/8/2024). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

Sedangkan untuk pasangan Andika-Hendi, ada tantangan di mana Andika baru masuk ke Jateng. Meski begitu, mesin partai PDIP sudah teruji memenangkan Pilgub Jateng di tahun 2008 dan 2013.

"Bagi PDIP relatif bagaimana mengkonsolidasi partai secara masif dan cepat. Pak Andika juga tergolong baru masuk Jateng. Jadi ada tantangan masing-masing," terang Wahid.

"PDIP pernah teruji di Pilgub 2008 dan 2013 begitu efektif dan slim (maju sendiri). Mereka punya basis tradisional, jaringannya terbukti, dan teruji," imbuhnya.

Wahid lalu menyinggung soal kehadiran mantan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, saat pendaftaran Ahmad Luthfi-Gus Yasin ke KPU Jateng. Sosok Bibit Waluyo yang juga purnawirawan TNI, bisa menjadi sinyal bagi purnawirawan TNI lainnya.

"Ada Pak Bibit, beliau mantan timses Pak Prabowo, ini kaitannya eksistensi purnawirawan di Jateng, seolah sinyal ternyata nggak solid lho untuk mendukung Pak Andika. Karena jaringan purnawirawan bahkan mungkin institusi aktif berpotensi dipolitisasi, dan di Pilpres berhasil. Maka kemudian kalau kemudian Pak Bibit bagian dari Pak Luthfi, memberikan pesan TNI purnawirawan ada yang beda sikap dengan Pak Andika," katanya.

Menurutnya, masih terlalu dini untuk melihat siapa yang lebih unggul satu sama lain. Wahid menegaskan titik krusial ada di bulan Oktober-November. Namun dia yakin saat ini konsolidasi sudah masif dilakukan.

"Siapa yg akan leading? Posisi sekarang sulit. Titik krusial pada dua bulan ke depan. Saya yakin mulai September sebelum penetapan sudah konsolidasi. Gear dinaikkan Oktober-November jadi titik klimaks. Ini yang menarik di Jateng," tegasnya.




(ams/rih)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads