Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menjamin masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) berlangsung aman. Sejumlah langkah yang bakal dilakukan Polres Wonosobo dalam rangka pengamanan Nataru yakni mulai dari pendirian pos pengamanan (pospam) hingga pelaksanaan Operasi Lilin Candi.
Hal itu diungkapkan Akbar dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Wonosobo dalam rangka kesiapan Nataru di Pendopo Bupati Wonosobo, Senin (15/12/2025). Dia mengatakan sejumlah pospam maupun pos pelayanan (posyan) bakal didirikan di sejumlah titik.
Akbar menyebut, ratusan personel kepolisian bakal diterjunkan dalam pospam maupun posyan. Selain itu, pihaknya bakal menggelar Operasi Lilin Candi selama 12 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Wonosobo dalam rangka kesiapan Nataru di Pendopo Bupati Wonosobo, Senin (15/12/2025). Foto: Dok. Istimewa |
"Operasi Lilin Candi akan dilaksanakan 20 Desember 2025-2 Januari 2026. Fokus yang kita amankan bukan hanya pas perayaan, tapi sebelum, pelaksanaan dan sesudahnya," kata Akbar dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini
"Tahun Ini akan ada 5 Pospam/Posyan antara lain Pospam Dieng, Pospam Kertek, Pos Terpadu Alun-alun dan Pospam Mendolo, dan Pospam Sawangan, dengan 300 personel di kepolisian dan jumlah lainnya dari personel gabungan, baik dari TNI, Satpol PP serta tim kesehatan. Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah awal, salah satunya mengundang pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah yang ditentukan," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, memastikan bahan pokok dan layanan umum selama masa Nataru tersedia. Pihaknya juga menjalin sinergi dengan perangkat daerah, instansi, dan stakeholder terkait.
"Saya meminta TPID dan Perangkat Daerah terkait untuk memperketat pemantauan stok dan harga komoditas strategis hingga masa perayaan selesai. Laksanakan monitoring secara intensif di pasar, agen, dan swalayan, serta siapkan langkah antisipatif seperti operasi pasar secara terkoordinasi apabila diperlukan," ungkap Afif.
Afif juga meminta Pertamina, Perumda Air Minum Tirta Aji, Bulog, paguyuban pemilik SPBU, agen LPG, hingga PLN untuk memperkuat sinergi dengan Pemkab Wonosobo untuk menjamin kebutuhan masyarakat.
Afif turut memastikan infrastruktur jalan dan sarana prasarana lalu lintas dalam kondisi baik dan aman. Selain itu, dia juga memastikan kesiapan transportasi umum guna mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
Menurut Afif, titik rawan kecelakaan perlu diidentifikasi dan ditangani secara optimal. Dia juga mengatakan, sarana prasarana di objek wisata perlu dipastikan layak, aman dan bersih, serta meningkatkan keimanan dan kesiapsiagaan darurat.
Hal itu dilakukan agar wisatawan merasa nyaman dan aman sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Selain itu, Afif turut meminta langkah antisipatif dalam menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketertiban umum selama Nataru. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor bersama TNI dan Polri perlu dioptimalkan untuk mengamankan tempat ibadah hingga pusat keramaian.
"Sektor kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan harus siaga 24 jam dengan ketersediaan tenaga medis, obat-obatan, serta ambulans guna memberikan respons cepat terhadap kondisi darurat yang mungkin terjadi selama libur Nataru," tambahnya.
"Perlu disiapkan strategi mitigasi yang terstruktur dan peningkatan koordinasi antara Perangkat Daerah, relawan, serta seluruh pihak terkait, agar risiko bencana dapat ditekan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga," lanjutnya.
Dengan solidaritas antarsektor, Afif meyakini Wonosobo dapat kondusif selama Nataru.
"Dengan mengesampingkan ego sektoral dan memperkuat soliditas, saya yakin kondusivitas wilayah Kabupaten Wonosobo selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat terwujud, sehingga masyarakat dapat merayakan dengan aman, nyaman, dan penuh khidmat," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo, One Andang Wardoyo, menekankan langkah strategis perlu ditempuh untuk mencegah lonjakan harga dan menjaga stabilitas ekonomi.
"Perlunya dirumuskan bersama jika terjadi inflasi, apa yang akan Pemkab lakukan agar bisa mengendalikan inflasi secara tepat," kata Andang.
Andang mengatakan, Pemkab Wonosobo berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan barang dan jasa esensial agar harga terjangkau. Salah satunya yakni memonitoring harga dan distribusi barang untuk menanggulangi potensi gejolak inflasi.
"TPID melakukan cek lapangan ketersediaan dan harga bapokting, jika ditemukan harganya tinggi maka dilakukan langkah dan skema antisipasi. Selain itu, pastikan destinasi dan atraksi pariwisata aman, hotel homestay dan rumah makan dipantau, juga antisipasi gangguan kamtibmas agar perayaan Natal bisa berjalan dengan lancar," ujar Andang.
Andang turut menekankan pentingnya pengawasan dan pengendalian harga kebutuhan pokok dan bahan lainnya yang dapat mengalami lonjakan harga menjelang Nataru. Hal itu dilakukan guna melindungi daya beli masyarakat dan mencegah terjadinya ketidakstabilan ekonomi
Selanjutnya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonosobo, Mohamad Kristijadi, mengatakan rapat koordinasi (rakor) persiapan Nataru begitu penting.
"Secara keseluruhan, koordinasi ini menjadi instrumen penting dalam menyusun rencana yang holistik dan terkoordinasi untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, menjaga stabilitas ekonomi, dan memberikan perlindungan serta kenyamanan kepada masyarakat," ungkap Kritijadi.












































