Angin kencang melanda Dusun Tegalparakan, Gemawang, Temanggung hingga menyebabkan sedikitnya 13 rumah rusak. Dalam bencana tersebut, anggota Polres Temanggung dengan cepat turun ke lokasi membantu warga terdampak.
Bencana alam itu melanda Gemawang hingga menyebabkan kerugian materi hingga Rp 25 juta pada Rabu Rabu (24/9/2025) pukul 15.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Selang beberapa jam usai kejadian polisi setempat langsung merespons kejadian tersebut. Pada Kamis (25/9/2025) pagi, personel Polres Temanggung dan Polsubsektor Gemawang menyusul ke lokasi untuk memimpin kerja bakti bersama warga dan pemerintah desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kepolisian Subsektor Gemawang, Iptu Ahmad Wahyudi, menerangkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang telah melumpuhkan aktivitas warga setempat.
"Kami mencatat ada 13 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak. Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah yang terangkat atau ambrol akibat tiupan angin," jelas Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.
Kerusakan rumah terparah dialami Kuat di RT 05. Atap rumah berukuran 10x4 meter milik Kuat hancur dengan taksiran kerugian mencapai Rp 12,5 juta. Adapun total kerugian dampak dari bencana alam tersebut yakni senilai Rp 25,3 juta sehingga warga membutuhkan penanganan cepat.
Kasat Samapta Polres Temanggung, AKP Nyoto, memimpin langsung puluhan anggotanya untuk memberikan bantuan di Gemawang. Mereka membersihkan sisa material atap yang berserakan dan melakukan pendataan.
"Kami bersama warga masyarakat melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan sisa material atap maupun genting yang terbawa angin," kata Nyoto.
Dilakukannya aksi cepat tersebut yakni untuk membantu proses pembenahan atap supaya warga dapat beraktivitas normal. Nyoto menegaskan, keterlibatan personel dalam bencana tersebut adalah wujud nyata dari kehadiran Polri di tengah masyarakat.
"Upaya yang kami lakukan saat ini adalah meninjau lokasi, mendata seluruh kerusakan, melakukan kerja bakti pembersihan, dan membantu pembenahan atap," jelas Nyoto.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat Gemawang yang tengah menghadapi musibah ini," pungkasnya.
(afn/apu)