.webp)
Polda Jateng dan Polrestabes Semarang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang digelar gabungan aliansi dan serikat pekerja di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Polda Jateng pun mengapresiasi aksi buruh yang berlangsung tertib dan damai.
Aksi para buruh itu berlangsung pada Kamis (28/8/2025). Sebanyak 975 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Kapolrestabes Semarang, Kombes M. Syahduddi, memimpin personel gabungan tersebut. Dalam pengamanan itu, petugas mengedepankan Tim Negosiator Polwan dan Dalmas Awal meski tanpa membawa tameng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan pihaknya melakukan pengamanan secara profesional dan humanis sebagai wujud Polri dalam mengawal proses demokrasi. Artanto pun mengapresiasi para buruh yang tetap menjaga ketertiban dan mematuhi arahan petugas.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada para peserta aksi yang sudah menyampaikan pendapat secara tertib dan damai. Polri hadir untuk memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan secara damai, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi," kata Artanto dalam rilis yang diterima detikJateng.
Adapun massa tiba dengan pengawalan polisi pada pukul 14.00 WIB. Para buruh pun menyampaikan aspirasi secara damai di depan pagar Kantor Gubernur.
 Personel Polda Jateng dan Polrestabes Semarang saat mengamankan aksi buruh di depan Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (28/8/2025). Foto: dok. Polda Jateng |
Adapun tuntutan yang disuarakan aksi tersebut yakni penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, penghentian pemutusan hubungan kerja (PHK) sekaligus pembentukan satgas PHK, reformasi pajak perburuhan, pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law, pengesahan UU Perampasan Aset serta pemberantasan korupsi, revisi UU Pemilu dengan redesain sistem pemilu 2029, dan penghentian praktik union busting.
Tim Negosiator Polwan Polrestabes Semarang yang didampingi Propam Polda Jateng menyambut rombongan peserta aksi. Polisi pun memberikan imbauan persuasif agar penyampaian pendapat dapat berlangsung tertib.
Tanpa membawa tameng, pasukan Dalmas Awal turut bersiaga di balik pagar Kantor Gubernur. Hal tersebut dilakukan sebagai simbol pengamanan yang tidak intimidatif.
Sementara itu, polisi lalu lintas secara sigap merekayasa arus lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan kendaraan di sekitar lokasi unjuk rasa. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan normal meski aksi berlangsung pada jam sibuk.
(ams/apu)
