Tokoh Masyarakat Klaten Sayangkan Aksi Anarkis Saat Demo May Day Semarang

Tokoh Masyarakat Klaten Sayangkan Aksi Anarkis Saat Demo May Day Semarang

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Sabtu, 03 Mei 2025 13:29 WIB
Aksi demo di Semarang berlangsung ricuh, Kamis (1/5/2025).
Aksi demo di Semarang berlangsung ricuh, Kamis (1/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Klaten -

Sejumlah tokoh masyarakat di Klaten menyayangkan adanya tindakan anarkis yang terjadi saat unjuk rasa May Day 2025 di Semarang. Mereka menilai, aksi tersebut mencederai demokrasi di Indonesia.

Ketua MUI Klaten, KH Hartoyo, mengecam adanya aksi anarkis saat peringatan May Day di Semarang yang berlangsung pada Kamis (1/5/2025). Dia berpendapat, aksi tersebut merusak demokrasi.

"Kami sangat mengecam keras tindakan tersebut karena sangat mencederai demokrasi yang ada di Indonesia ini," ujar KH Hartoyo dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hartoyo berharap, aparat penegak hukum dapat menindak oknum yang diduga menyebabkan ricuh.

"Kami berharap agar aparat penegak hukum bisa langsung menindak tegas aksi anarkis tersebut," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua FKUB Klaten, Syamsudin Asrofi, mengapresiasi langkah yang dilakukan petugas di lapangan untuk menyikapi insiden tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan peristiwa yang terjadi pada Hari Buruh Internasional di Semarang kemarin. Hari ini, situasi telah diselesaikan dengan baik, dan semoga solusi bersama ini membawa dampak positif untuk pembangunan nasional." kata Syamsudin.

Syamsudin mengungkapkan, pihaknya prihatin atas adanya kejadian tersebut. Dia membandingkan insiden tersebut dengan jalannya aksi May Day di Jakarta.

"Kami sempat merasa prihatin melihat peristiwa yang terjadi di Semarang. Sementara di Jakarta, demonstrasi berjalan dengan baik dan suasananya kondusif. Namun, di Jawa Tengah, terutama di daerah kami, memang ada sedikit insiden," ungkapnya.

"Kami sebagai umat beragama menyadari bahwa masing-masing memiliki keterbatasan. Kadang, karena hal-hal kecil, suasana kondusif menjadi sulit terwujud dengan baik. Maka, ke depan, koordinasi dan saling menguatkan adalah pilihan terbaik," lanjutnya.

Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah Klaten, H. Joko Lestariyanto, menyayangkan adanya tindakan anarkis saat unjuk rasa May Day 2025 di Semarang. Dia menilai, aksi tersebut mencederai semangat para buruh.

"Dengan ini saya menyatakan mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan pada saat Hari Buruh kemarin. Kelompok tersebut telah mencederai perjuangan para buruh dan mencederai demokrasi," kata H. Joko Lestariyanto.

"Saya berharap aparat penegak hukum menindak tegas kelompok-kelompok tersebut," pungkasnya.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads