Polres Rembang melakukan bedah rumah milik salah seorang warga Desa Turusgede RT 03 RW 01, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Bedah rumah milik wanita lanjut usia (lansia) Sumarni (64) itu turut melibatkan warga.
Selama ini Sumarni tinggal di rumah yang kurang layak bersama dengan cucunya yang masih berusia tujuh tahun. Selama ini Sumarni menyambung hidupnya dengan menjadi pemulung usai sang suami meninggal dunia.
Setiap hari, Sumarni menyusuri jalanan mencari barang-barang bekas untuk dijual kembali. Penghasilannya tak menentu, berkisar antara Rp 50 hingga Rp 60 ribu sehari. Jumlah tersebut hanya cukiup untuk makan dan uang saku sang cucu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara rumah yang ditempatinya sebelum direnovasi nyaris roboh. Kayu-kayu penyangga sudah rapuh, atap bocor, dan dinding juga sudah rapuh.
"Sebelum dibedah rumah saya sudah riyek, tidak nyaman kalau ada angin, kalau pas hujan. Saya kadang sampai mengeluh sendirian; 'Ya Allah kapan rumahku bisa dibenahi,'" kenang Bu Sumarmi dengan suara parau kepada detikJateng, Kamis (24/4/2025).
"Kalau hujan angin kencang itu saya tidak berani di dalam. Sudah mau roboh, kayunya pada mau patah," sambung Sumarmi.
Bagi Sumarmi, bantuan ini bukan sekadar dinding dan atap baru. Ini adalah anugerah yang tak terduga.
"Terima kasih sama Pak Kapolres sama semuanya. Saya dibantu sampai sebanyak gitunya. Saya tidak nyana-nyana kalau mau dapat rezeki sebesar itu. Saya terharu," ucapnya sambil menahan air mata.
Namun, jawaban atas doa itu datang dari tempat yang tak terduga. Kepolisian Resor (Polres) Rembang, melalui informasi dari anggota di lapangan, mengetahui kondisi rumah Sumarmi yang memprihatinkan itu. Dengan cepat, langkah konkret diambil.
"Awalnya ada informasi dari anggota di lapangan yang mana ada warga yang kondisi rumahnya sudah tidak layak. Maka kami cek langsung dan kami putuskan untuk diperbaiki. Prosesnya berjalan sebulan," ungkap Kapolres Rembang, AKBP Danang Bagus Anggoro saat diwawancarai detikJateng, Kamis (24/4).
Bedah rumah dimulai dengan pembongkaran total sejak sebulan lalu. Genting lama diturunkan, dinding, dan rangka dibersihkan. Material baru dipilih dengan teliti. Atap dari baja ringan dan tembok permanen menggantikan kayu rapuh dan seng bocor. Kini, rumah itu aman dari hujan dan angin.
"Mulai dari anggota menurunkan genting dan dibongkar semua itu. Material menggunakan baja ringan untuk atapnya dan dinding pakai tembok. Sekiranya kokoh dan aman tidak bocor lahi saat hujan," jelas Dhanang.
"Memang ini tugas kita polisi. Tercantum pada tugas pokok Polri. Implementasinya adalah peduli pada sekitar. Ini tidak lepas dari arahan dari Bapak Kapolda Jateng pada kami para Kapolres untuk peduli dengan rakyat, dengan warga yang membutuhkan, dengan kekuatan yang kita miliki," imbuh Danang.
Hari ini rumah itu selesai direnovasi dan siap untuk ditinggali Sumarmi. Secara simbolis, Kapolres Rembang menyerahkan kunci pintu rumah beserta bantuan berupa perabotan rumah tangga kepada Sumarmi.
(apl/apu)