Apakah Boleh Makan Telur Rebus Setiap Hari? Ini Sederet Efek dan Manfaatnya!

Apakah Boleh Makan Telur Rebus Setiap Hari? Ini Sederet Efek dan Manfaatnya!

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 09 Des 2025 15:37 WIB
Apakah Boleh Makan Telur Rebus Setiap Hari? Ini Sederet Efek dan Manfaatnya!
Ilustrasi telur rebus. (Foto: Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk)
Solo -

Telur rebus sering jadi penyelamat saat butuh menu praktis, murah, dan mengenyangkan. Namun, apakah boleh makan telur rebus setiap hari? Inilah yang akan kita cari tahu dalam pembahasan di bawah.

Di satu sisi, telur dikenal padat akan protein dan nutrisi penting. Di sisi lain, isu kolesterol kerap membuat orang menahan diri. Padahal, pandangan soal telur sudah banyak berubah. Tak hanya tentang kolesterol, tapi juga soal cara makan, jumlah, dan dampaknya bagi tubuh secara keseluruhan.

Ada manfaat yang jelas terasa, tapi ada pula batas yang perlu diperhatikan. Mari kita simak ulasan lengkapnya untuk tahu efek baik, risikonya, dan bagaimana menyikapi telur rebus secara bijak, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Telur rebus aman dikonsumsi setiap hari bagi kebanyakan orang sehat jika jumlahnya tetap wajar.
  • Kandungan protein, vitamin, dan kolin mendukung energi, otak, mata, hingga pengelolaan berat badan.
  • Risiko muncul jika konsumsi berlebihan, terutama terkait kolesterol, alergi, dan cara pengolahan.

ADVERTISEMENT

Apakah Boleh Makan Telur Rebus Setiap Hari?

Dilansir Mayo Clinic, pertanyaan tentang boleh atau tidaknya makan telur rebus setiap hari biasanya berkaitan dengan kandungan kolesterol di dalam telur. Tidak sedikit yang menganggapnya berisiko bagi kesehatan. Padahal, jika dilihat dari kandungan gizinya, telur justru termasuk makanan yang padat nutrisi dan praktis dikonsumsi setiap hari.

Satu butir telur mengandung sekitar 75 kalori, 6 gram protein, dan lemak dalam jumlah sedang. Telur juga kaya vitamin A, D, dan B12, serta kolin yang penting untuk proses metabolisme tubuh. Kandungan karbohidratnya nol, sehingga telur rebus sering menjadi pilihan bagi orang yang menjalani pola makan seimbang atau mengurangi asupan gula.

Soal kolesterol, penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dalam telur tidak berdampak signifikan terhadap kesehatan jantung pada kebanyakan orang sehat. Berbeda dengan anggapan lama, konsumsi telur tidak serta-merta menaikkan kolesterol darah secara drastis. Justru makanan pendamping telur, seperti bacon, keju, dan mentega yang tinggi lemak jenuh dan garam, lebih berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung.

Bagi orang sehat, makan telur rebus setiap hari pada umumnya aman selama jumlahnya wajar. Banyak ahli menyebut konsumsi hingga tujuh butir telur per minggu tidak memengaruhi kesehatan jantung. Telur rebus juga lebih direkomendasikan karena tidak membutuhkan tambahan lemak seperti minyak atau mentega, sehingga nutrisinya tetap terjaga.

Kesimpulannya, makan telur rebus setiap hari boleh saja, asalkan dikombinasikan dengan pola makan yang seimbang. Tetap perhatikan variasi menu dan hindari lauk pendamping tinggi lemak agar manfaat telur bisa dirasakan secara optimal oleh tubuh.

Manfaat Makan Telur Rebus Setiap Hari

Telur rebus sering menjadi pilihan menu sederhana yang mudah ditemukan di meja makan. Di balik tampilannya yang sederhana, telur rebus menyimpan kandungan gizi penting yang bisa mendukung kesehatan jika dikonsumsi secara rutin. Berikut adalah sejumlah manfaat makan telur rebus setiap hari yang dihimpun dari Healthline dan Health.

1. Sumber Energi dan Protein di Awal Hari

Mengawali hari dengan telur rebus dapat membantu tubuh mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas. Kandungan protein berkualitas tinggi di dalam telur berperan penting dalam menjaga stamina dan mencegah kekurangan protein, terutama bagi orang yang sering melewatkan sarapan.

Protein dalam telur dikenal memiliki nilai biologis tinggi, artinya mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Satu butir telur rebus mengandung sekitar 6 gram protein, cukup untuk membantu mempertahankan massa otot dan memberi rasa kenyang lebih lama.

2. Kaya Vitamin dan Mineral Esensial

Telur rebus mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin B12, zat besi, kalsium, serta kalium. Vitamin D menjadi poin penting karena kekurangannya cukup sering terjadi, terutama pada orang yang jarang terpapar sinar matahari.

Kombinasi vitamin dan mineral ini membantu mendukung fungsi tubuh sehari-hari. Mulai dari menjaga kekuatan tulang, mendukung sistem metabolisme, hingga membantu proses pembentukan sel dalam tubuh.

3. Membantu Menjaga Berat Badan

Bagi yang sedang mengontrol berat badan, telur rebus bisa menjadi pilihan makanan yang tepat. Kandungan kalorinya relatif rendah, tetapi mampu memberikan rasa kenyang lebih lama berkat protein dan lemak sehat yang dikandungnya.

Dengan merasa kenyang lebih lama, keinginan untuk ngemil atau makan berlebihan bisa berkurang. Inilah sebabnya telur rebus sering dimasukkan dalam menu diet seimbang untuk membantu penurunan berat badan secara alami.

4. Mendukung Kesehatan Ibu dan Janin

Telur rebus juga memiliki peran penting dalam masa kehamilan. Protein dan vitamin D di dalamnya bekerja sama untuk mendukung pertumbuhan tulang, gigi, dan perkembangan tubuh janin secara menyeluruh.

Asupan nutrisi ini membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil tanpa harus mengonsumsi makanan olahan berlebihan. Karena itulah, telur rebus kerap direkomendasikan sebagai sumber protein yang aman dan bergizi selama kehamilan.

5. Baik untuk Kesehatan Mata

Menariknya, telur rebus mengandung lutein dan zeaxanthin, dua senyawa yang dikenal sebagai pelindung alami mata. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang membantu menjaga kesehatan retina.

Konsumsi rutin dapat membantu menurunkan risiko gangguan penglihatan terkait usia, termasuk degenerasi makula. Manfaat ini menjadikan telur rebus tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk kesehatan mata jangka panjang.

6. Mendukung Fungsi Otak dan Konsentrasi

Kandungan kolin dalam telur rebus berperan penting dalam menjaga fungsi sel dan perkembangan otak. Kolin juga dikaitkan dengan peningkatan daya ingat dan konsentrasi, terutama saat dikonsumsi di pagi hari.

Kombinasi kolin dan protein membantu otak bekerja lebih optimal setelah bangun tidur. Inilah alasan mengapa telur rebus sering dianggap sebagai menu sarapan yang membantu meningkatkan fokus dan energi mental.

Hati-hati, Makan Telur Rebus Juga Berisiko

Masih dikutip dari sumber yang sama, meski telur rebus bermanfaat, konsumsinya tetap perlu dibatasi dan diperhatikan agar tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan. Apa saja yang perlu kita waspadai?

1. Risiko Kolesterol Jika Dikonsumsi Berlebihan

Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam telur. Meski tidak setinggi beberapa makanan lain, makan telur dalam jumlah berlebihan, terutama lebih dari satu hingga dua butir per hari, tetap berpotensi meningkatkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat. Risiko ini bisa lebih besar pada orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga.

Oleh karena itu, sebagian orang memilih mengonsumsi telur tidak setiap hari atau sesekali hanya makan putih telur saja. Cara ini tetap memungkinkan tubuh mendapatkan protein tanpa harus menyerap kolesterol dalam jumlah besar.

2. Waspadai Alergi Telur

Alergi telur termasuk salah satu alergi makanan yang cukup umum, terutama pada anak-anak. Walau sebagian besar anak akhirnya bisa terbebas dari alergi ini, ada juga orang dewasa yang tetap sensitif terhadap telur dan produk olahannya.

Bagi yang memiliki reaksi alergi, mengonsumsi telur dapat memicu gangguan kesehatan serius. Oleh karena itu, telur sebaiknya dihindari sepenuhnya jika sudah diketahui memicu alergi.

3. Bahaya Keracunan Makanan

Telur yang tidak dimasak dengan baik dapat membawa risiko infeksi bakteri Salmonella. Keracunan makanan akibat bakteri ini bisa menyebabkan gejala pencernaan yang cukup berat, seperti diare dan nyeri perut.

Telur rebus yang matang sempurna menjadi pilihan lebih aman dibandingkan telur setengah matang. Memasak telur hingga benar-benar matang membantu menurunkan risiko kontaminasi bakteri yang berbahaya bagi tubuh.

4. Cara Memasak Juga Berpengaruh

Cara mengolah telur sangat menentukan dampaknya bagi kesehatan. Menambahkan garam berlebihan pada telur rebus dapat meningkatkan asupan natrium harian. Sementara itu, menggoreng telur akan menambah kandungan lemak jenuh, terutama jika menggunakan minyak atau mentega.

Merebus telur tanpa tambahan bahan lain dianggap sebagai metode terbaik karena mampu mempertahankan nilai gizinya. Baik telur rebus setengah matang maupun matang memiliki nutrisi yang serupa, tetapi telur yang direbus lebih lama dinilai lebih aman dari risiko bakteri.

Telur rebus bukan makanan yang perlu ditakuti, tapi juga bukan yang bisa dikonsumsi tanpa batas. Dengan porsi tepat dan menu pendamping yang seimbang, manfaatnya justru bisa optimal.

Kuncinya ada pada variasi, jumlah, dan cara memasaknya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat, detikers!




(anm/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads