Kudus yang dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Kretek punya oleh-oleh khas berupa jenang. Tak heran, di kabupaten satu ini, jenang dibuat oleh ratusan industri rumahan. Rasanya manis, sedangkan teksturnya kenyal.
Menurut keterangan dari laman Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS, jenang asal kudus terbuat dari tepung ketan, gula kelapa, dan santan. Konon, kudapan berwarna cokelat kehitaman ini dulunya merupakan makanan para raja yang berkuasa.
Kini, jenang bisa dengan mudah ditemui di segenap penjuru kudus. Wisatawan yang berkunjung hampir bisa dipastikan pulang dengan segepok makanan satu ini untuk oleh-oleh. Di samping rasa lezat, jenang asal kudus juga miring harganya, mulai dari belasan ribu Rupiah saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan salah sangka, Kudus tidak hanya memiliki jenang, tetapi juga makanan lain. Belum tahu? Di bawah ini detikJateng paparkan secara ringkas makanan dan jajanan nikmat asal Kudus yang cocok dijadikan buah tangan!
Oleh-oleh Khas Kudus: Bukan Hanya Jenang Saja!
1. Wingko Babat
Dilansir laman resmi Direktorat SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, wingko babat adalah camilan manis yang dibuat menggunakan kelapa parut, gula, dan tepung beras ketan. Lain dengan jenang yang kenyal, wingko babat terasa lembut dan manis legit saat digigit.
Wingko babat berbentuk bundar pipih dengan warna kecoklatan di bagian luar akibat proses pemanggangan. Kue satu ini bisa bertahan beberapa hari tanpa pengawet sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.
2. Keciput
Oleh-oleh khas Kudus berikutnya adalah keciput. Laman resmi Tourism Kabupaten Kudus yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus mendefinisikannya sebagai onde-onde kecil yang terbuat dari tepung ketan berbalut wijen putih.
Keciput merupakan camilan khas hari raya Idul Fitri. Rasanya manis ringan berpadu dengan gurih akibat adonan tepung beras ketan. Wijennya memberi sedikit aroma sangrai harum sekaligus tekstur crunchy-kasar di bagian luar.
detikers dapat menemukan buah tangan satu ini di toko oleh-oleh Kudus yang tersebar di sana-sini. Berdasar penelusuran di salah satu aplikasi e-commerce, per 250 gram keciput dibanderol 20 ribuan Rupiah.
3. Buah Parijoto
Lereng Gunung Muria menjadi wilayah tumbuhnya tanaman parijoto yang bernama ilmiah Medinilla speciose. Buah ini biasanya dijual dalam kondisi segar di pintu-pintu masuk wisata Kudus sebagaimana dilaporkan Rizky Bhakti Pertiwi dkk dalam tulisannya, 'Pelatihan Pengolahan Buah Parijoto di Desa Japan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus sebagai Icon Baru Oleh-Oleh Khas Kudus' yang terbit di Jurnal Adimas.
Buah parijoto sendiri punya warna ungu kemerahan, sekilas tampak mirip anggur. Rasanya sepat cenderung masam dengan tekstur keras. Namun, buah ini ditengarai memberi manfaat untuk ibu hamil. Parijoto juga terbukti mampu menurunkan gula darah ketika diujicobakan kepada hewan.
Seiring berkembangnya zaman, parijoto tidak hanya dijual dalam bentuk buah segar saja, tetapi olahannya. detikers dapat coba membeli sirup, minuman sari buah, dan jelly-drink di toko oleh-oleh terdekat.
4. Keripik Kulit Pisang Tanduk
Keripik kulit pisang tanduk khas Kudus menawarkan sensasi camilan unik yang memadukan kreativitas dengan rasa renyah. Dibuat dari kulit pisang tanduk, buah tangan ini lalu digoreng hingga kering sehingga menghasilkan tekstur crispy yang ringan.
Berbicara mengenai rasa, keripik kulit pisang tanduk Kudus menawarkan sensasi gurih-manis yang nagih di lidah. Salah satu kelebihannya adalah daya tahan yang mumpuni sehingga bisa dibawa pulang kampung ke daerah-daerah jauh. Cocok, bukan?
5. Getuk Nyimut
Getuk nyimut adalah jajanan gorengan yang terbuat dari singkong. Ada banyak varian topping yang bisa dipilih, mulai dari cokelat hingga gula aren. Namun, bisa juga membeli varian originalnya agar terasa otentik.
Secara umum, getuk nyimut bisa-bisa saja dijadikan oleh-oleh. Hanya saja, daya tahannya tidak terlalu lama, sekitar 1-2 hari saja di suhu ruang. Bila tempat tujuanmu sehabis bertolak dari Kudus tidak jauh, getuk nyimut patut dipertimbangkan sebagai buah tangan.
6. Kopi Muria
Sesuai namanya, biji kopi yang digunakan berasal dari perkebunan di lereng Gunung Muria. Mayoritas perkebunan kopi di gunung tersebut ditanami kopi robusta, tetapi ada juga jenis arabikanya.
Kopi muria menjadi salah satu opsi oleh-oleh khas Kudus yang berkesan. Keluarga tercintamu bisa merasakan bagaimana lezatnya biji kopi yang tumbuh subur di daerah gunung ini. Harganya pun terjangkau, sekitar Rp 70 ribuan per 250 gram.
Bila berkunjung ke petaninya langsung, detikers mungkin bisa membeli dengan harga yang lebih miring. Kamu juga mungkin saja berkesempatan membawa biji kopi utuh untuk disangrai sendiri di rumah.
7. Jangklong
Dirujuk dari Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, @disbudparkudus, lereng Gunung Muria juga menyimpan hasil alam lain, yakni jangklong. Bukan kudapan atau jajanan, jangklong adalah semacam umbi yang kaya vitamin B. detikers dapat membawa pulang jangklong mentah dan menyulapnya menjadi berbagai olahan, seperti ceriping.
Nah, itulah 7 oleh-oleh khas Kudus yang bisa detikers jadikan referensi agar tidak bingung. Semoga bermanfaat, ya!
(par/afn)











































